Warta MUSCAB I IKA-PMII BOGOR

PMII Harus Menjadi Gerbong Intelektual NU

NU Online  ·  Ahad, 29 Juni 2008 | 08:49 WIB

Bogor, NU Online
Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Cabang Bogor diharapkan mampu menjadi gerbong intelektual dan memasok kader berkualitas bagi Nahdlatul Ulama. Sebagai wadah bagi berhimpunnya mantan aktivis PMII, IKAPMII memiliki hubungan emosional, kultural dan sejarah dengan NU. Kedekatan hubungan tersebut hendaknya memberikan tanggungjawab lebih kepada IKAPMII untuk memberikan khidmat terbaik bagi NU dan bangsa.

Demikian wacana yang mengemuka dalam Musyawarah Cabang (Muscab) I IKAPMII Bogor, yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Fatah Kreteg, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Bogor, Minggu siang (29/6). Muscab tersebut dihadiri puluhan mantan aktivis PMII Cabang Kota dan Cabang Kabupaten Bogor serta berbagai cabang lain di Jawa Barat.<>

Muscab pertama IKAPMII Bogor itu sekalian juga dijadikan momentum sosialisasi penggantian nama, menyusul keputusan Munas IV Forum Komunikasi dan Silaturrahmi Ke;uarga Alumni (FOKSIKA) PMII yang mengganti nama FOKSIKA-PMII dengan IKAPMII 27 Mei lalu.

Drs KH Ahmad Miftahuddin yang memandu jalannya acara mengemukakan, ruhul jihad IKAPMII harus sebangun dengan rujul jihad NU. Pasalnya IKAPMII lahir dari rahim NU dan memiliki tanggungjawab untuk menata NU dan memberdayakan warga NU.

“IKAPMII adalah wadah perjuangan mantan aktivis PMII, yang berbasis intelektual organik dan akademik. Keunggulan ini harus dijadikan wahana untuk memberikan khidmat terbaik bagi NU. IKAPMII harus mampu memasok intelektual NU dan melahirkan calon-calon pemimpin masa depan dari NU,” kata mantan Ketua Senat Fakultas Syariah Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor itu.

Hal senada diutarakan oleh Drs KH Rachmat E. Sulaeman, MM. Menurut mantan Ketua Umum PMII Cabang Bogor itu, IKAPMII harus mampu berkarya nyata dan berbuat yang terbaik bagi masyarakat. Keberadaan IKAPMII harus dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan umat Nahdliyin yang jumlahnya sangat besar namun dalam banyak hal masih lemah..

“IKAPMII memiliki basis sangat nyata dan besar yang tidak dimiliki organ serupa lainnya. Kekuatan IKAPMII selain terletak pada intelektualitas juga terletak pada basis umat Nahdliyin yang notabene merupakan komponen terbesar umat Islam Indonesia, papar mantan Kepala Kantor Departemen Agama (Kakandepag) Kota Bogor itu.

Rahmat menyarankan, agar kepengurusan IKAPMII Bogor periode 2008-2012 diisi oleh kader yang siap bekerja. “Kekuatan organisasi terletak di budaya kerja. Walaupun secara intelektual dan materi lemah, kalau mau bekerja akan sangat masalahat bagi IKAPMII dan umat.”

Sementara itu pemilihan Ketua Umum IKAPMII Cabang Bogor periode 2008-2012 dilakukan secara aklamasi. Dalam kesempatan tersebut, Ir Ismatul Hakim MSc dipercaya menjadi ketua umum.

Ismatul Hakim adalah alumnus Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB). Saat ini ia tercatat sebagai peneliti Pusiltsosek Departemen Kehutanan. Ismat juga pernah menjabat Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LP2NU) PBNU. Saat masih menjadi mahasiswa, Ismat merupakan rekan seangkatan dan seperjuangan (alm) drh. Iqbal Asseqaf, alumnus Fakultas Kedokteran Hewan IPB dan Ketua Umum PB PMII periode 1988-1981.

“Saya ingin IKAPMII menumbuhkan budaya kerja dan melakukan sesuatu yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Saya tidak ingin IKAPMII terseret dalam konflik politik jangka pendek. IKAPMII harus mampu membuat langkah strategis dan memberikan solusi bagi NU dan masyarakat luas,” tegas Ismat.

Ismat menyampaikan, dirinya memiliki tekad kuat untuk menjadikan IKAPMII sebagai lokomotif dan gerbong yang memberikan dampak langsung ke NU. “IKAPMII harus berdiri dan melangkah segaris dengan perjuangan NU, imbuh pria yang menamatkan studi magister di Belanda ini. (hir)