Warta JELANG MUKTAMAR

PMII Diusulkan ”Rujuk” Lagi dengan NU

Sen, 15 Maret 2010 | 03:20 WIB

Jakarta, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang semenjak 1970-an menyatakan independen dari Nahdlatul Ulama (NU) diusulkan untuk kembali menjadi bagian dari NU. Usulan ini muncul dari berbagai pihak, termasuk dari senior PMII yang ikut memelopori ”Deklarasi Munarjati” yang memuat pernyataan independensi PMII dari NU.

Dalam diskusi terbuka Jelang Muktamar ke-32 NU yang diadakan Pengurus Besar PMII di Taman Ismail Marzuki (TIM), Ahad (14/3) malam, Slamet Effendi Yusuf yang ikut memelopori Deklarasi Munarjati tak urung menyampaikan gagasan itu. Menurutnya saat menyatakan independen, NU masih menjadi partai politik.<>

”Saya tawarkan, apa tidak waktunya sekarang ini PMII kembalike NU. Mungkin usulan ini agak menyakitkan karena saya sendiri ikut memelopori independensi PMII dari Partai NU,” kata Slamet yang juga salah satu kandidat ketua umum PBNU.

Menurutnya, sejak Muktamar ke-27 NU di Situbondo pada 1984, NU menyatakan kembali ke Khittah dan tidak lagi menjadi organisasi politik. Jadi alasan PMII memisahkan diri dari NU mestinya sudah tidak berlaku semenjak NU kembali ke Khittah itu.

”Ketika NU telah menjadi organisasi sosial keagamaan, tidak ada salahnya gagasan ini dipikirkan. Saya sebagai penandatangan deklarasi Munarjati mengusulkan PMII rujuk ila NU,” katanya.

Ditambahkan, NU sendiri semenjak PMII menyatakan independen tidak lagi mempunyai organisasi pengkaderan di tingkat mahasiswa. Sementara hubungan PMII dan NU hanya sebatas kultual saja.

Usulan kembalinya PMII ke NU ini juga disambut oleh Ketua pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Andi Jamaro Dulung. ”Kalau PMII tak mau rujuk ke NU ya apa perlu dipikirkan NU membentuk organisasi kemahasiswaan baru, biar terjadi persaingan yang sehat dengan PMII,” katanya dalam dialog terbuka itu.

Abdul Basir Laupe yang memandu dialog terbuka, mewakili PB PMII menyatakan, gagasan kembalinya PMII ke dalam NU cukup menarik, namun masih memerlukan proses pengkajian yang cukup panjang.

Sebelumnya Sekjen PB PMII Zaini Sofari dalam sambutannya mewakili ketua umum PB PMII mengatakan, kaderisasi PMII sangat terkait dengan kaderisasi NU. Menurutnya, banyak kader PMII telah menjadi ketua dan pengurus NU di tingkat pusat, wilayah, dan cabang. ”Mau tidak mau PMII bersinergi dengan NU,” katanya.

Zaini menambahkan, PMII terus melakukan kegiatan kaderisasi yang akan bersinergi dengan berbagai program yang dijalankan oleh NU. ”Kemarin PB PMII baru saja mengadakan kegiatan kader penggerak dakwah untuk kampus-kampus umum. Ini salah satu bentuk perhatian PMII terhadap kaderisasi NU,” katanya. (nam)