Warta

PKB: Yenny Tak Relevan Bicara Rekonsiliasi

NU Online  Ā·  Senin, 15 Februari 2010 | 09:33 WIB

Kudus, NU Online
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Kadir Karding menganggap, istilah rekonsiliasi pada tubuh PKB tidak tepat lagi. Menurut Abdul Kadir, Yenny Abdurrahman Wahid sudah tak relevan lagi bicara rekonsiliasi karena Yenny bersama sejumlah pihak telah berkampanye untuk partai lain.

"Bukti yang ada juga cukup banyak. Artinya, dia seharusnya berada di partai tersebut. Tidak relevan lagi jika sudah berkampanye untuk partai lain, tetapi berbicara rekonsiliasi. Jika memang jujur mau bergabung, tentunya harus tau diri jangan membuat kesan seolah-olah masih di PKB, kenyataannya tidak," ujar Abdul Kadir usai membuka Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) I DPC PKB Kabupaten Kudus, di Kantor DPC PKB Kudus, Ahad (14/2).<>

Karding menganggap, istilah rekonsiliasi atau islah menurut penjelasan almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semasa hidupnya, karena adanya perbedaan antara dua pihak, tetapi setelah ada upaya proses komunikasi tidak terpenuhi, maka patokannya adalah pada aturan hukum, bukan ishlah.

"PKB terbuka bagi siapa saja yang mau bergabung menjadi anggota atau pengurus. Yang jelas, tidak ada masalah mereka kembali," ujarnya.

Selain itu, Abdul Kadir menganggap, istilah rekonsiliasi pada tubuh partai yang sempat mengalami perpecahan itu, tidaklah tepat.

"Menurut kami, yang tepat adalah memberikan dorongan dan menarik kembali semua kader yang pernah berada di partai ini, kemudian diajak kembali ke PKB," jelasnya.

"Upaya yang dilakukan DPP, yakni bekerja dan menjalin komunikasi dengan beberapa teman yang dianggap memiliki niat untuk bergabung dengan kami," ujarnya. (min)