PKB Disarankan Jadi Partai Politik Bercorak Faksional
NU Online · Rabu, 19 Mei 2010 | 08:10 WIB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disarankan bisa tampil menjadi partai politik yang bercorak faksional, mengingat para politisinya masih terfragmentasi dalam faksi-faksi yang susah disatukan. Dengan demikian faksi-faksi dalam partai politik ini, baik yang masih berlabel PKB atau telah menjelma partai lain bisa menjadi kesatuan tanpa harus lebur satu sama lain.
Hal tersebut disampaikan guru besar ilmu politik FISIP Unair, Prof Kacung Marijan, terkait proses islah atau rekonsiliasi yang dilakukan oleh para elit PKB dari dua kubu yang ada, yakni kubu Ancol dan Parung, serta PKNU yang merupakan pecahan dari partai politik berbasis Nahdlatul Ulama ini.<>
“Format islah mungin bisa bertahap. Mungkin yang perlu dipikirkan pada akhirnya islah ini berujung pada pengelolaan partai yang bercorak faksional. Paling tidak sekarang ada tiga kelompok besar, PKB sendiri sekarang ada dua kubu dan ada PKNU. Nah islah bisa melibatkan tiga unsur ini tanpa memaksaakan harus jadi satu,” katanya dihubungi NU Online di Surabaya, Rabu (19/5).
Menurutnya, PKB perlu belajar dari NU yang merupakan kumpulan dari pesantren-pesantren yang masing-masing otonom. Sampai saat ini pesantren-pesantren tetap otonom meskipun telah tergabung dalam organisasi NU.
Ia menambahkan, para elit PKB perlu mencari trobosan baru dalam menyikapi berbagai perkembangan yang ada di tubuh partainya sendiri. Pengelolaan partai harus lebih longgar.
"PKB harus kreatif. Pengelolaan partai dibuat lebih longgar. Misalnya meskipun bukan pengurus bisa punya hak suara untuk menentukan masa depan partai. Toh misalnya dalam pemilihan legislatif kan pengurus tidak mesti terpilih,” katanya.
Lebih dari itu Prof Kacung menilai proses islah PKB yang saat ini berjalan sangat realistis terutama terkait persiapan menghadapi pemilu 2014. “Islah adalah kerangka ideal yang harus diusahakan, kalau tidak ingin menjadi kecil-kecil dan tidak diperhitungkan,” tambahnya. (nam)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua