Warta

Pesantren Tak Boleh “Gaptek”

NU Online  ·  Sabtu, 11 Oktober 2008 | 00:44 WIB

Lamongan, NU Online
Pondok pesantren sebagai pencetak sumber daya manusia dan agen perubahan tidak boleh gagap teknologi alias gaptek. Kalangan pesantren harus bisa memanfaatkan dan bahkan menciptakan kreasi teknologi untuk mendukung peran pesantren.

Demikian dikatakan pembina Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, H Andi M Ramly saat menghadiri seminar nasional yang bertajuk Masa Depan Pesantren di Era Teknologi Informasim> yang digelar di Aula Pesantren Tabah Kranji Paciran, Kab. Lamongan, Jawa Timur, Kamis (9/10) lalu.

Kontributor NU Online Ahmad Farid melaporkan, acara yang juga merupakan ajang halal bihalal kiai se-pantura Jawa Timur tersebut tidak disia-siakan olehnya untuk ta’arruf dan sosialisasi dirinya sebagai caleg DPR RI dari PKB dengan nomor urut 01 untuk daerah pemilihan (dapil) Gresik dan Lamongan.

Dalam paparannya, Bang Andi panggilan akrab H Andi M Ramly menyatakan, eksistensi ponpes sebagai pusat pemikiran (center of excellent), agen perubahan (agent of change), pencetak SDM (human resources) hendaknya tidak gaptek.

"Intitusi ponpes haruslah dapat beradaptasi dengan kecanggihan Teknologi Informasi (TI) seperti perpustakaan berbasis internet dan digitalisasi kitab kuning," ujarnya.

Dalam acara tersebut, Bang Andi juga membagikan secara cuma-cuma buku karyanya yang bertitel Demi Ayat Tuhan kepada para peserta seminar.

Selain Bang Andi, narasumber seminar tersebut adalah DR H Amin Haedary, DR Fathoni Rodly, dan Drs H Hamid Syarif, MA. Yang menarik, acara dibuka oleh Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Muslimat NU yang juga calon gubernur Jawa Timur 2008. (nam)