Pesantren se-Bondowoso Belajar Kitab Digital Maktabah Syamilah
NU Online · Senin, 28 Juni 2010 | 10:21 WIB
Pemanfaatan perangkat lunak (software) pembelajaran tampaknya semakin membudaya di lingkungan pesantren. Setidaknya, itulah yang tampak dari antusiasme peserta “Pelatihan Aplikasi Maktabah Syamilah dan Software Pembelajaran untuk Pesantren” yang berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Falah Jeruksoksok, Binakal, Bondowoso, Ahad (27/6).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid Koordinator Daerah Bondowoso ini mengundang para pimpinan pesantren se-Bondowoso. “Meskipun peminatnya cukup banyak, tapi panitia membatasi peserta maksimal 100 orang,” ujar HM Santoso, ketua panitia pelatihan.<>
Alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid ini menuturkan, kegiatan ini mendapatkan perhatian luas dari para kiai dan pengasuh pesantren di Bondowoso. Dalam sambutannya, Sekretaris PCNU Bondowoso tersebut menegaskan bahwa pemanfaatan software semacam ini bukan untuk menggantikan peran kitab kuning, tapi justru untuk memperkaya khazanah keilmuan pesantren.
Senada dengan Santoso, Bupati Bondowoso Amin Said Husni yang hadir pada kesempatan tersebut juga menuturkan pentingnya pemanfaatan software kitab kuning seperti Maktabah Syamilah. “Dengan demikian, kalangan pesantren dapat lebih cepat merespons berbagai problem keagamaan yang terjadi di masyarakat”, tandasnya.
Dalam pelatihan yang dipandu oleh tim dari Pimpinan Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Timur tersebut, peserta dilatih mencari kitab referensi berbahasa Arab di antara 6.880 kitab digital yang diterima dalam bentuk DVD. Peserta juga diberi buku panduan pemanfaatan Maktabah Syamilah yang dibuat PCI NU Japan dan PCI NU Pakistan.
“Yang paling menarik minat peserta adalah pencarian dalil atau ibarat yang membahas pertanyaan dari masyarakat tentang nikah dan transaksi perdagangan,” ujar Agus Zainal Arifin, dosen ITS Surabaya yang menjadi narasumber pelatihan.
Hal lain yang mengemuka dalam pelatihan adalah kekhawatiran sejumlah peserta terhadap keaslian kitab yang terangkum dalam Maktabah Syamilah. Sebab, teks tersebut bukanlah hasil produksi orang tertentu, melainkan hasil ketikan dan pemindaian (scan) dari ratusan atau bahkan ribuan orang. Maka, bisa jadi ada kesalahan huruf atau kata di dalamnya. Misalkan kata yanbaghi (hendaknya) yang seharusnya tertulis lâ yanbaghi (hendaknya tidak), akan menghasilkan perubahan makna yg sangat kontras.
Menurut Agus, kesalahan semacam ini cukup banyak dan tidak tertutup kemungkinan ada unsur kesengajaan pihak tertentu yg ingin agar kitab tersebut mendukung paham yang dianutnya. Oleh karena itu, Maktabah Syamilah hendaknya lebih difungsikan sebagai sarana pencarian cepat, adapun rujukan redaksional hendaknya tetap kembali kepada kitab versi cetak yang asli.
Terkait hal itu, peserta juga dilatih cara mengedit atau merevisi kesalahan redaksional yang mungkin ditemukan. Untuk itu, kerja sama antar ulama sangat dibutuhkan dalam memberikan informasi revisi.
Alat bantu ajar lain yang disosialisasikan dalam pelatihan tersebut meliputi nahwu, sharaf, farâ’idl, dan lain-lain. Peserta sangat antusias dan berharap tindak lanjut kegiatan untuk penerapan dan pengembangannya di pesantren masing-masing.
Selain Agus Zainal, tim pelatih terdiri dari Wakil Sekretaris PWNU Jatim Nur Hidayat, Wakil Sekretaris PW RMI Jatim Mas Kamil Thobroni dan sejumlah mahasiswa ITS Surabaya. Pelatihan ditutup dengan pembagian sertifikat yang ditandatangani Pengasuh Pondok Pesanten Nurul Jadid, KH M Zuhri Zaini. (day/aza)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua