Pesantren Miliki Peran Penting dalam Sejarah Kehidupan Bangsa
NU Online · Jumat, 29 Februari 2008 | 09:29 WIB
Pondok pesantren (Ponpes) memiliki peran penting dan strategis dalam sejarah dan dinamika kehidupan bangsa Indonesia, bahkan sebagai sentra perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan.
Sekitar delapan abad lalu, Ponpes memosisikan diri sebagai lembaga dakwah Islamiyah dengan tujuan utama menyiarkan, mengembangkan dan menyebarkan agama Islam di tengah kejayaan budaya Nusantara, kata Kepala Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama, Prof Dr H.M Atho Mudzhar pada seminar sistem pendidikan Ponpes di Bekasi, Jum’at.<>
Pada zaman kolonialisme, Ponpes di Nusantara mengikatkan diri menjadi sentra perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan. Tanpa mengesampingkan tujuan utama menyiarkan agama Islam, Ponpes juga sebagai pelopor jihad melawan Belanda dan penjajah lain di negeri Nusantara ini.
Di era kemerdekaan dan pembangunan, Ponpes yang mencapai sekitar 15.000 buah di negeri ini berfungsi sebagai tempat untuk mengenyam pendidikan dan menjadi agen pengalihan nilai serta norma ajaran Islam.
Tetapi dalam kenyataannya, katanya, Ponpes juga mampu berkiprah dalam proses pembangunan nasional bahkan menjadi penggerak roda pembangunan masyarakat di daerah.
Melihat dinamika kesejarahannya, Ponpes juga memiliki daya adaptasi dengan lingkungan, sehingga tetap eksis dan mampu menjawab tantangan dan tuntutan perkembangan zaman. Ia mengatakan, komunitas pesantren adalah bagian dari sistem dunia kehidupan.
Sebagai lembaga pendidikan Islam, Ponpes diharapkan mampu berfikir jernih dalam menyikapi perubahan sosial budaya masyarakat dan dalam sistem pendidikan nasional diberi kewenangan untuk melakukan pengembangan dan penataan.
Sementara itu, Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Depag, Choirul Fuad Yusuf mengatakan, hendaknya Ponpes terus berupaya bebenah diri dalam menghadapi perubahan global.
Dikatakannya, pendidikan merupakan kunci atau faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan pembangunan, kemajuan dan peradaban bangsa serta membangun jati diri bangsa.
Ponpes juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional yang diamanatkan oleh UU nomor 20/2003, tentang sistem pendidikan nasional dan dijabarkan dalam PP nomor 55/2007, tentang pendidikan agama dan keagamaan.
Seminar yang berlangsung mulai 28 hingga 29 Februari ini diikuti oleh tokoh Ponpes dari Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat (Jabar). (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
Terkini
Lihat Semua