Pesantren Lamongan Tanam Mangrove untuk Kurangi Risiko Bencana
NU Online · Jumat, 2 Juli 2010 | 03:54 WIB
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama menyelenggarakan Kegiatan Training of Fasilitator (ToF) Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Mitigasi melalui Pembibitan dan Penanaman Mangrove pada hari Jum’at-Ahad, tanggal 2 - 4 Juli 2010 yang bertempat di Pondok Pesantren Assyafi’iyah di desa Lohgung Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.
Kegiatan yang dilakukan adalah berbasis masyarakat atau CBDRM (Community Based Disaster Risk Manaegement) dengan sasaran kaum santri dan masyarakat di pesisir pantai utara Lamongan.<>
CBDRM merupakan salah satu program prioritas LPBI NU yang merupakan pelaksana kebijakan dan program PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dalam bidang perubahan iklim, penanggulangan bencana dan pelestarian lingkungan.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama LPBI NU dengan dukungan NCB MFF Indonesia (Nasional Coordination Board of Mangroves for the Future). MFF atau BAKAU UNTUK MASA DEPAN merupakan organisasi dengan inisiatif unik pemimpin mitra seperti UNDP, IUCN, Care, FAO, UNEP, NORAD, SIDA dan Wetlands International. MFF yang berpusat di Bangkok, Thailand, ini untuk mempromosikan investasi dalam pelestarian ekosistem pesisir untuk kesinambungan pembangunan.
MFF dibangun pada sejarah intervensi pengelolaan pesisir sebelum dan setelah tsunami 2004, khususnya panggilan untuk melanjutkan momentum dan kemitraan yang dihasilkan oleh respon cepat pasca tsunami. Selain itupula untuk mengurangi kerusakan lingkungan ekosistem pesisir. Fokus MFF adalah negara-negara yang paling parah terkena tsunami yaitu, India, Indonesia, Maladewa, Seychelles, Sri Lanka, Thailand, Pakistan dan Vietnam.
Pemerintah, pakar dan aktifitis menjadi pemateri dan fasilitator yaitu Pemerintah Kab. Lamongan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tuban, LPBI NU Pusat, PCNU Lamongan dan Pusat Mangrove Jenuh kab. Tuban.
Materi yang diberikan adalah materi kelas dan lapangan berupa pengetahuan mengenai Pengurangan Risiko Bencana, Perspektif Islam dalam Penanggulangan Bencana, Kajian Analisis terhadap ancaman, kerentanan, kapasitas, risiko bencana, teknik dan pendekatan serta strategi dan langkah mitigasi bencana melalui pembibitan dan penanaman mangrove berbasis masyarakat. Kajian terhadap kondisi Pesisir Lamongan dan Kebijakan Pemerintah serta pembibitan Mangrove Model E-Green Pot dan Penanaman.
“Kegiatan ToF ini akan meningkatkan kapasitas komunitas dalam Pengurangan Resiko Bencana (PRB) melalui partisipasi masyarakat dan pesantren dengan melibatkan 20 peserta yang berasal dari unsur pesantren dan masyarakat di kecamatan Brondong Lamongan,” kata Avianto Muhtadi, ketua LPBINU.
Brondong adalah Salah satu kawasan yang tingkat abrasinya relatif tinggi. Wilayah ini merupakan pertemuan antara Sungai Bengawan Solo dan Laut Jawa. Masyarakat di daerah pesisir tersebut mempunyai kearifan lokal yang dijadikan pedoman praktikal dalam menghadapi kerawanan ekologis.
Pemanfaatan mangrove untuk pemenuhan kebutuhan oleh masyarakat sebagai konsumennya berhadapan dengan fakta semakin terbatasnya ketersediaan mangrove dan tingginya abrasi pantai.
Atas dasar itu, maka perlu dimunculkan kesadaran baru dalam pengelolaan pesisir bersama dengan penanaman mangrove dengan melibatkan tokoh agama sebagai rujukan pengambilan keputusan.
“Pelibatan komunitas pesantren dalam pengelolaan pesisir dengan penanaman mangrove akan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian pesisir melalui pendekatan keagamaan,” imbuhnya. (mkf)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua