Pesantren di Bogor Mulai Pulangkan Santri
NU Online · Jumat, 19 Agustus 2011 | 09:21 WIB
Bogor, NU Online
Pesantren di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai memulangkan santrinya masing-masing untuk mengikuti Hari Raya Idul Fitri bersama orang tua dan keluarga.
Guru senior Pondok Pesantren Daarul Rahman, Barjuri Ismail Jumat di Bogor mengatakan, aktivitas belajar mengajar di pesantrennya telah diliburkan sejak Ahad.
<>
"Kami mulai meliburkan aktivitas sejak Minggu. Sebagian besar santri kami pulang ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga," papar Baejuri yang juga mantan aktivis PP IPNU.
Pimpinan Ponpes Daarul Rahman mengeluarkan kebijakan terkait Ramadhan dengan memberikan hak libur bagi santri selama kurang lebih satu bulan, yakni 15 hari pada paruh kedua Ramadhan dan 15 hari pada paruh pertama Syawwal.
Ponpes Daarul Rahman dihini sekitar 700 santri, yang berlokasi di Kampung Jambu, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Ummul Quro Al Islamy KH Helmy Abdul Mubin Lc menambahkan, pihaknya juga mulai meliburkan santri sejak Ahad (14/8).
"Kami mulai libur sejak Ahad. Saat ini sebagian besar santri telah pulang ke kampung halaman masing-masing untuk menunaikan sisa Ramadhan sekaligus merayakan Idul Fitri bersama keluarga," ungkap wakil rois Syuriah PCNU Bogor.
Pesantren Ummul Quro Al Islamy terletak di Kampung Banyusuci, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Lembaga ini membina sekitar 3.500 santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Hal senada diutarakan oleh KH Mustofa Mughni, pengasuh Pesantren Daarul Mughni Al Maaliki, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Diutarakannya, pihaknya telah meliburkan aktivitas santri sejak empat hari lalu, yakni sejak Minggu.
Mustofa berharap, kepulangan santri ke kampung halaman masing-masing dapat menjadi ajang pembelajaran sesungguhnya dalam menghadapi masyarakat.
"Selama di pesantren kami telah membekali para santri kiat ceramah, tata cara bergaul hingga pengembangan akhlak karimah. Teori yang didapatkan di pesantren kami arahkan untuk diparktikkan saat santri libur, terutama libur Idul Fitri," demikian Mustofa Mughni.
Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Fahir
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua