Persaingan Ekonomi Merusak Solidaritas
NU Online · Sabtu, 23 Oktober 2010 | 02:02 WIB
Wakil Ketua Umum PBNU, H As’ad Said Ali, mengemukakan bahwa ekomoni liberal yang mengedepankan persaidangan merusak bangunan solidaritas sosial. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mengubah orientasi ekonominya, dari liberal ke ekonomi kerakyatan yang mengedepan nilai-nilai komunanitarian atau jama’ah.
“Ekonomi yang dikembangkan pemerintah harus berbasis pada pertanian, kelautan dan industri rumah tangga. Tradisi perilaku ekonomi kita bukan persaingan, tapi kekeluargaan. Sementara pengembangan ekonomi pemerintah kita berbasis persaingan. Masyarakat tidak kuat. Ini merusak solidaritas sosial kita,” terangAs’ad di istana negara, Jumat (22/10).
/>
“Yang menjaga Nusantara ini dari dulu ya petani dan nelayan. Tapi sekarang mereka tidak diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Anak para petani dan nelayan jadi pergi ke kota, bersaing memperebutkan lowongan kerja. Lahan pertaniannya ditangal,” lanjutnya.
Dia juga mengatakan Nahdlatul Ulama pelan-pelan bergerak mendukung ekonomi kerakyatan. Seperti yang dikatakan As’ad beberapa waktu lalu, lima taun ke depan, PBNU akan membangun seribu BMT di dearah-dearah.
“Ini butuh dukungan dana yang tidak sedikit. Sementara pemerintah sendiri tidak banyak fokus ke ekonomi kerakyatan. Memang sulit. Tapi harus terus diupayakan, meski pelan-pelan. NU berkomitmen untuk mengembangakan ekonomi mikro di desa-desa,” pungkasnya. (hmz)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua