Warta

Perlu Verifikasi Ketat untuk Cegah Penyalahgunaan Bantuan Pesantren

NU Online  ·  Kamis, 17 Maret 2011 | 03:41 WIB

Jember, NU Online
Jumlah pesantren di Jember terbesar di Jawa Timur. Namun ternyata angkanya tidak jelas, dan diduga pertumbuhannya mengikuti momentum turunnya bantuan dari pemerintah. Diperlukan verifikasi ketat untuk mencegah penyalahgunaan bantuan.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Jember Faruq mengatakan, jumlah pesantren yang mendapat bantuan dari APBD 2011 saat ini 657 buah. Setiap pesantren mendapat bantuan Rp 10 juta. Namun, ia mengakui, bahwa ada pertambahan dan pengurangan jumlah walau tak terlalu tajam.
/>
"Ada pondok baru, ada pondok yang ketika kami datangi (untuk mendata) masih ada, tapi kemudian tidak ada," kata Faruq seperti dilansir beritajatim.com. Ia tidak tahu kenapa pondok pesantren itu bubar.

Ketua Komisi D DPRD Jember Ayub Junaidi mengatakan, data jumlah ponpes di Kantor Kementerian Agama, NU, atau Majelis Ulama Indonesia berbeda-beda. Fluktuasi terjadi bisa saja karena banyak faktor. "Misalkan, pak kiainya bercerai, lalu membangun pondok pesantren lain," katanya.

Ketidakjelasan data ini harus segera diselesaikan, dengan jalan melakukan verifikasi ulang terhadap pesantren di Jember. "Banyak pesantren yang tidak dapat, padahal seharusnya dapat," kata Ayub.

Faruq mengatakan, data memang harus dievaluasi. "Mengapa perlu verifikasi lagi, karena memang mungkin ada penambahan atau pengurangan ponpes, sehingga bisa dideteksi dari awal," katanya. (mad)