Warta

Perlu Data Intelijen Akurat Untuk Cegah Terorisme

NU Online  ·  Rabu, 6 Agustus 2003 | 15:23 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Perhubungan, Agum Gumelar mengatakan perlunya menyiapkan data intelijen yang akurat untuk mencegah aksi terorisme.

"Untuk menanggulangi aksi teror kita tidak bisa sekedar mengkedepankan fakta hukum, tetapi intelijen juga harus main," kata Agum Gumelar kepada wartawan dalam suatu seminar di Jakarta, Rabu.

<>

Intelijen harus selangkah lebih maju, mereka harus canggih, serta dapat mendeteksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari aksi teror, ujarnya.

Kemungkinan untuk terjadi aksi-aksi teror seperti menimpa Hotel JW Marriott bisa terjadi dimana saja, terhadap siapa saja, serta dengan cara apa saja, ungkapnya.

"Hal ini dapat terjadi, karena pelaku teror bermain di tempat gelap, serta posisi kita sebagai masyarakat berada di tempat terang sehingga mereka dengan leluasa dapat membaca gerakan kita," katanya.

"Dengan demikian saya meminta jika pelakunya berhasil ditangkap maka pelakunya harus diproses hukum, serta sebagai masyarakat harus memberikan dukungan pada pelaksana hukum," kata Agum.

Proses hukum itu jangan sampai direcoki seolah-olah pelaku merupakan pahlawan karena hukum itu merupakan suatu yang harus diimplementasikan bukan untuk dikompromikan," tegasnya.

Menurut dia, "Jika kita memiliki data intelijen yang akurat maka kita dapat melakukan langkah tindak untuk encegah terror terjadi".

Data intelijen harus sudah dapat dijadikan dasar untuk bertindak melakukan mencegah teror terjadi

"Kita jangan hanya terlalu terpaku pada faktor hukum saja, jika hal itu terjadi maka aksi teror akan selalu berada di depan dan kita akan selalu ketinggalan," tegas Agum.

IPNU Mengutuk Pengeboman JW Marriot

Menyikapi terjadinya tragedi ledakan bom di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2003, Pimpinan Pusat Ikatan

Pelajar Nahdlatul Ulama’ (PP IPNU) ikut menyatakan bela sungkawa yang sangat mendalam atas tragedi keamusiaan yang memilukan itu, khususnya bagi keluarga korban. 

Jelas itu merupakan ulah tak berperikemanusiaan dan tidak dapat dibenarkan dari sisi manapun, yang dilakukan orang-orang yang tidak

bertanggung jawab. Selain telah mengusik ketenangan masyarakat Indonesia, aksi terror itu bagaimanapun semakin mengacaukan bangsa dan pemerintah Indonesia yang belum mampu bangkit dari keterpurukan. Karena itu, sebagai  bagian dari elemen bangsa, dengan ini PP IPNU menyatakan:

1. Mengutuk keras perbuatan yang sudah keluar dari nilai-nilai moral keagamaan serta kebangsaan. Perbuatan biadab dan tidak berperikamanusiaan ini merupakan aksi teror yang notabene musuh dunia dan harus diberantas keakar-akarnya.

2. Mendukung kepada aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti tragedi tersebut, dengan mencari aktor intelektual dan pelakunya dan menghukum mereka dengan seadil-adilnya.

3. Menghimbau kepada pemerintah yang terkait untuk secara serius mem-follow up tragedi ini, baik dengan memberikan tanggung jawab baik moral maupun material kepada segenap keluarga korban.

4. Menghimbau kepada aparat pemerintah untuk mengusut dan menjelaskan modus operandi dari aksi teror bom tersebut, dengan secara cermat dan bertanggung jawab publik (masyarakat).

5. Menghimbau kepada Warga masyarakat supaya bersikap tenang dengan memperkuat kewaspadaan dilingkungan masing-masing.

7. Menghajak semua komponen bangsa, lebih khusus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) se-Indonesia untuk melakukan perlawanan serta mengutuk tragedi tersbut, dan tidak melakukan analisis yang justru memperkeruh suasana.

8. Mendo’akan kepada keluarga korban semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin dalam menerima musibah ini. Dan para korban mendapat tempat yang lebih baik disisi Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
 
Mudah-mudahan dari peristiwa ini dapat diambil hikmahnya oleh semua komponen bangsa dan seluruh masyarakat Indonesia dalam rangka menjaga dan menjamin terciptanya keamanan dan kedamian dunia, terutama di bumi nusantara tercinta.(mkf/ant)