Warta

Peringatan 40 Hari Gus Dur Juga Digelar Di Denanyar

NU Online  Ā·  Senin, 8 Februari 2010 | 00:43 WIB

Jombang, NU Jombang
Peringatan 40 tahun meninggalnya sosok KH Abdurrahman Wahid tidak hanya digelar di Tebuireng, acara serupa juga dilakukan di pondok pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar pada hari Sabtu (6/1) malam.

Sebagai pembukaan kegiatan diawali dengan acara tahlilan yang diikuti oleh seluruh santri di Denanyar serta dihadiri juga oleh masyarakat.<>

"Peringatan ini digelar di Denanyar karena keluarga di sini juga masih kerabat Almarhum" kata Hafid salah satu panitia setempat.

Usai tahlilan bersama acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari pihak tuan rumah serta dari keluarga Gus Dur. Bertindak mewakili tuan rumah adalah KH Abdurrahman Idris.

Dalam sambutannya Ia memaparkan tentang sosok Gus Dur yang selama ini sering dianggap kontroversial di mata media massa namun baginya kini sejarah telah membuktikan bahwa cucu Hadratussyaikh tersebut adalah orang berperan besar terhadap masyarakat luas. Hal ini terbukti hingga 40 hari paska sang Gus Dur tiada orang masih terus berduyun-duyun memberikan penghormatan.

"Tidak ada tokoh di Indonesia yang mampu melebihi Gus Dur hingga mendapat kehormatan seperti itu" ujarnya lantang disambut gemuruh hadirin.

Memberikan sambutan terakhir sekaligus mewakili keluarga dr Umar Wahid dengan tegas meminta kepada hadirin supaya dalam menghargai Gus Dur untuk juga mengikuti jejak perjuangan Beliau yang berjihad untuk kepentingan umat manusia.

Ia menggambarkan bahwa dalam berjuang Gus Dur tidak pernah membedakan asal-usul bahkan agama seseorang. Orientasi semacam inilah yang menyebabkan presiden ke-4 RI tersebut mampu melampaui prestasi ayahnya KH Wahid Hasyim.

"Karena Gus Dur hanya berjuang untuk kepentingan umat manusia" tutur dokter yang sering menangani Almarhum semasa kritis tersebut. (mtb)