Lebih dari 500 warga Indonesia di Berlin bersama Dubes dan perwakilan kedutaan besar negara-negara ASEAN serta warga Jerman sahabat Indonesia menghadiri acara halal bi halal yang digelar di Wisma Duta, Berlin.
Counsellor Pensosbud KBRI Berlin, Agus Priono, dalam keterangan persnya menyebutkan, Ahad (12/9) acara halal bi halal tersebut yang sekaligus forum temu antar warga masyarakat Indonesia berlangsung dengan semarak.<<>br />
Menurut Agus, di antara mereka bahkan datang jauh dari luar Berlin karena sengaja ingin merasakan suasana perayaan Lebaran di Ibu Kota Jerman tersebut.
Dubes RI untuk Republik Federal Jerman (RFJ), Eddy Pratomo, mengungkapkan, rasa gembiranya atas penyelenggaraan Halal Bihalal tahun 2010 ini karena warga masyarakat Indonesia sangat antusias menghadiri acara yang dimaksud sampai sore hari.
Para undangan sambil menikmati hidangan khas lebaran seperti opor ayam, sambal goreng hati, lontong sayur, mereka melepas rasa rindu dan bercengkerama sesama teman.
Banyak diantara warga yang memanfaatkannya untuk melakukan pembicaraan dengan Duta Besar dan para Staf KBRI guna mengkonsultasikan berbagai masalah seperti masalah visa, rencana promosi dan lain-lainnya.
KBRI Berlin secara rutin menggelar acara halal bi halal dalam mendapatkan berbagai masukan langsung dari masyarakat dalam rangka memajukan kerjasama Indonesia Jerman.
Acara halal bi halal juga dimanfaatkan berbagai kalangan untuk membahas keunggulan yang dimiliki Jerman, selain berkomunikasi dengan anggota masyarakat guna mengetahui berbagai hal seperti kemajuan menempuh studi di Jerman bagi para pelajar. (ant)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua