Warta

Pengajian Pitulasan Peninggalan Pendiri NU KH R. Asnawi

NU Online  ·  Kamis, 26 Agustus 2010 | 10:40 WIB

Kudus, NU Online
Bagi masyarakat Kudus dan sekitarnya, pengajian pitulasan yang diselenggarakan oleh pengurus Yayasan Masjid Menara dan makam Sunan Kudus (YM3SK) sudah menjadi kegiatan rutinitas setiap malam bulan Ramadlan. Pasalnya, kegiatan tersebut selalu dijadikan acuan masyarakat  dalam melatih kefasihan membaca Al-Qur’an.

Untuk tahun ini, pelaksanaannya mulai tanggal 3 hingga 27 Agustus 2010 mendatang yang bertempat di Aula YM3SK yang terletak di Jalan Sunan Kudus. Setiap malamnya, tidak kurang dari 500 umat Islam mengikuti pengajian umum yang dimulai usai bakda Tarawh. Bahkan biasanya, pada acara puncak khataman mencapai ribuan yang hadir.<>

Menurut Ketua Panitia Nailal Muna, Pengajian Pitulasan ini sebagai tradisi yang sudah berlangsung lama dan merupakan peninggalan ulama Kudus yang juga salah satu pendiri NU KH R. Asnawi. Namun, mengenai nama pitulasan, dirinya belum mengetahui persis alasan KHR Asnawi mengambil angka tersebut.

“Satahu saya, cara penamaan dan pendirian majlis yang diambil dari angka-angka adalah kekhasan Kiai Asnawi. Saya lahir tradisi ini sudah ada,”  terangnya yang telah menjadi panitia selama 12 tahun.

Mengenai acaranya, Nailal menjelaskan selain darusan Al-quran juga diisi  dengan pengajian dialogis yang diasuh ulama/kiai Kudus secara bergantian.

“Dalam  darusan Al-Qur’an setiap malamnya dibaca  3 pemuda pilihan secara bergantian. Ini dilakukan untuk  menjaga  kefasihan dalam membaca, karena darusan di sini menjadi acuan masyarakat,” katanya.

Masyarakat yang mengikuti darusan, tambahnya, setiap tahunnya mengalami kenaikan 10 %. Hal ini dilihat dari kursi yang disediakan sekitar 500 tempat duduk terpenuhi.

“Semua dana penyelenggaraan ini diperoleh dari Yayasan Menara dan masyarakat secara swadaya ikut menyumbang,” pungkas Nailal Muna. (adb)