Warta

Pendidikan Tinggi NU harus Berbasis Kebutuhan Masyarakat

NU Online  ·  Rabu, 21 Januari 2009 | 11:34 WIB

Jakarta, NU Online
Pengembangan pendidikan tinggi di lingkungan NU harus berbasiskan pada penciptaan tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan oleh masyarakat. Harus diakui, selama ini, lembaga pendidikan tinggi NU masih terkonsentrasi pada jurusan keagamaan.

“Kita membutuhkan tenaga ahli dalam bidang maritim, teknologi, bioteknologi, telekomunikasi dan lainnya,” kata Ketua PBNU Dr Andi Jamaro Dulung dalam acara Simposium dan Musyawarah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU).<>

Mengutip sebuah hadist rasulullah, yang mengatakan jika ingin berhasil di dunia dan akhirat semuanya harus dengan ilmu. Namun, ada sebuah pertanyaan lanjutan yang harus dijawab, “Ilmu seperti apa yang kita butuhkan, mempelajari ilmu masa lalu atau ilmu masa depan,” tanyanya.

Ia juga meminta pendirian sebuah jurusan di perguruan tinggi tidak dikarenakan adanya tenaga-tenaga yang menganggur. “Karena ada lulusan syariah yang banyak menganggur, lalu dibukalah jurusan ini agar mendapat kesempatan menjadi dosen. Ini nanti malah menambah pengangguran baru,” tandasnya.

Dibalik kontraversi mengenai UU Badan Hukum Pendidikan (BHP), Andi Jamaro menjelaskan UU ini memberi kesempatan perguruan tinggi untuk membuka jurusan baru tanpa perlu izin menteri atau dirjen terkait. “Cukup rektornya saja, ini kesempatan bagi perguruan tinggi di lingkungan NU,” imbuhnya.

Sementara itu, Wawan Hermawan, dosen Sekolah Tinggi Agama Islam NU (STAINU) meminta agar para mahasiswa NU memperhatikan kelompok-kelompok marjinal yang sampai sekarang kurang mendapat perhatian. “Tenaga dan fikiran kita harus kita gunakan untuk membantu mereka,” katanya. (mkf)