Warta

Pemprov Jatim Gelontorkan Ratusan Miliar untuk Madrasah Diniyah

NU Online  ·  Senin, 19 Oktober 2009 | 04:06 WIB

Kediri, NU Online
Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur akan menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah untuk pengembangan madrasah diniyah pada tahun anggaran 2010. Dana ini antara lain digunakan untuk memberikan tunjangan kepada para guru madrasah diniyah.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyatakan, Pemprov Jawa Timur memberikan perhatian lebih kepada pengembangan madrasah diniyah. Langkah ini, katanya, patut ditiru oleh pemerintah pusat dan provinsi lainnya.<>

Hal tersebut disampikannya dalam acara halal bihalal dan rekonsilisiasi di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Sabtu malam (17/10) kemarin, seperti dilaporkan kontributor NU Online Khoirul Anam.

“Untuk pertama kalinya, Jawa Timur mengawali dengan memberikan perhatian lebih kepada pendidikan diniyah pada 2010,” ujarnya.

Saiful menegaskan, ratusan miliar rupiah yang digelontorkan adalah murni dana Pemprov Jatim, bukan dari Pemerintah Pusat maupun Departemen Agama.

Dikatakannya, data terakhir yang dilaporkan Saiful, jumlah madrasah diniyah di Jawa Timur yang terdata hingga saat ini lebih dari 80.000 madrasah.

Sementara itu acara halal bihalal tersebut dihadiri sedikitnya 700 ulama dan jajaran pengurus NU seluruh Jawa Timur, antara lain Ketua PWNU Jawa Timur KH Hasan Mutawakil Alallah, KH Ahmad Idris Marzuqi dan seluruh Masyayikh Lirboyo. Mantan Ketua PWNU Jatim yang kini menjadi anggota DPR RI KH Ali Maschan Moesa dan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi juga hadir dalam acara ini.

Acara Halal Bihalal dan Rekonsilisiasi di Aula Muktamar Lirboyo itu, selain untuk mengenang Muktamar Lirboyo pada tahun 1999, juga dalam rangka menghormati Jasa KH Mahrus Ali, salah seorang Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, terhadap NU. Kiai Mahrus adalah Ketua Syuriyah PBNU terlama. Jabatan itu disandang hingga beliau wafat.

Dalam acara ini KH Hasyim Muzadi memberikan taushiyahnya atas nama Ketua Umum PBNU. Acara Halal bi halal ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH Agus Ali Mashuri. (sam)