Warta

Pembatasan Haji Tak Boleh Ekstrim

NU Online  ·  Senin, 10 Desember 2007 | 12:53 WIB

Jakarta, NU Online
Rencana Departemen Agama untuk membatasi umat Islam untuk berhaji seumur hidup hanya sekali mendapat banyak tanggapan. Rais Syuriyah PBNU KH Makruf Amin berharap pembatasan tersebut tidak ekstrim.

“Saya kira pembatasan haji tersebut bagus, tapi tidak boleh ekstrim, mungkin lima tahun sekali, tapi yang jelas tidak setiap tahun,” katanya ketika dihubungi NU Online, Senin (10/12).

<>

Dikatakannya mereka yang memang mendambakan untuk bisa beribadah ke baitullah setiap tahun bisa melakukan umroh. “Ini untuk memberi kesempatan kepada umat yang lainnya agar bisa berhaji,” tandasnya.

Di kalangan etnis tertentu, ibadah haji memang menjadi prestise tersendiri. Karena itu, tak heran mereka memiliki semangat yang tinggi untuk bisa berhaji, bahkan kadang kala tidak cukup sekali karena semakin sering berhaji, penghargaan masyarakat juga semakin tinggi.

“Mereka juga perlu pendidikan yang lebih dalam tentang makna haji, mereka kan juga bisa melakukan ibadah lainnya seperti membantu masyarakat yang kurang mampu,” paparnya.

Tahun ini Indonesia mengirimkan 210.000 jamaah haji ke Makkah dan setiap tahun kecenderungannya naik terus, bahkan sampai harus antri selama tiga tahun untuk bisa berhaji. Menag Maftuh Basyuni berharap pembatasan ini bisa meminimalisir berbagai permasalahan penyelenggaraan haji. (mkf)