Jakarta, NU.Online
Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen (Pol) Erwin Mappaseng menyatakan, polisi telah memiliki sketsa wajah satu dari dua pembeli mobil Kijang, milik Sony, yang diduga digunakan untuk meledakkan Hotel JW Marriott, kemarin.
Erwin Mappaseng menyatakan, polisi telah memiliki bukti-bukti mengenai peledakan bom di JW Marriott. Dari bukti-bukti yang dikumpulkan, polisi baru berhasil mengidentifikasi yang diduga sebagai pelaku.
<>"Kami sudah punya sketsa pembeli Kijang yang dibeli dari pemilik lama namanya Sony. Pembelinya itu dua orang, polisi sudah punya sketsa salah satunya," ujar Erwin sebelum mengikuti rapat koordinasi (Rakor) bidang Polkam di Jakarta, yang dihadiri Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Kepala Polri Jenderal Polisi Da`i Bachtiar, Jaksa Agung MA Rachman, serta Direktur Jenderal Anggaran Anshari Ritonga. Hadir pula Menteri Kesehatan Achmad Sujudi, Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Djoko Santoso, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Makbul Padmanegara, dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.Rabu (6/8).
Berdasarkan keterangan polri mobil Kijang dengan Nopol B 8752 SH telah dibeli oleh dua pria asal Lampung pada tanggal 21 Juli lalu. Tentang siapa kedua pria itu dan dari siapa ia membeli mobil, Kijang tersebut hingga saat ini belum teridentifikasi. Mabes Polri juga telah memastikan bahwa mobil yang menjadi sumber ledakan adalah Kijang tertutup jenis grand warna silver dan pihak kepolisian saat ini sedang memburu pemilik lama dan baru mobil itu.
Lebih lanjut Erwin Mappasseng menjanjikan sketsa wajah orang yang diduga terkait dengan bom itu akan segera dikeluarkan hari Rabu. "Hari ini akan kita umumkan," katanya. Ketika ditanya apakah pelakunya sama dengan pelaku bom Bali, Erwin menolak menjawab. Yang pasti, katanya, modus peledakan sama. "Mengenai pelaku akan dibahas dalam rakor Polkam," demikian ungkap Erwin.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Da'i Bachtiar menegaskan, ledakan bom yang terjadi di depan lobi Hotel JW Marriott Jakarta sangat mirip dengan ledakan di Bali. Begitu pun dengan modus operandi yang digunakan para pelaku, antara lain menggunakan bom mobil, meski belum bisa menyimpulkan apakah itu merupakam bom bunuh diri.
"Di TKP (tempat kejadian perkara), ditemukan rangka mobil Kijang, mesin yang terlempar, radiator, dan bagian setir yang terlempar. Mirip bom Bali, yaitu bom meledak bersama mobil. Ini bom mobil," kata Da'i ketika mengunjungi lokasi kejadian, Selasa (5/8) malam.
Untuk itu, Polri akan mengembangkan penyelidikan dengan melihat kaitan peristiwa Hotel JW Marriott dengan bom Bali. "Kita mengumpulkan kembali informasi-informasi lama, karena memang ada pelaku bom Bali yang belum tertangkap. Tetapi kesimpulan ini baru analisis dari TKP," jelasnya.
Menurut Da'i, tidak tertutup kemungkinan ledakan bom di Marriott itu ada hubungan dengan jaringan yang tertangkap di Semarang, Jawa Tengah. "Jumlah yang ditangkap di Semarang itu besar. Kita sudah antisipasi kegiatannya, mereka sangat militan. Ada sembilan ditangkap, tetapi masih ada yang belum, dan kami masih mengejar mereka," katanya.
Ledakan yang terjadi di Hotel Marriott itu terjadi hari Selasa (5/8) sekitar pukul 12.40. jumlah korban tewas sebanyak 10 orang, tetapi di Kamar Jenazah RS Cipto Mangunkusumo baru tercatat sembilan jenazah. Dari jumlah itu, lima orang di antaranya sudah dikenali, termasuk Han Winkle Mollen, warga Negara Belanda.
Adapun jumlah korban luka-luka tercatat lebih dari 152 orang. Dari jumlah itu, sebagian sudah diizinkan pulang, sementara sisanya dirawat di sejumlah Rumah Sakit. Di RSCM, masih tercatat lima korban, tiga di antaranya kritis. Di RS Pertamina 11 orang kritis, sedangkan di RS Jakarta 22 orang dirawat dan dua di antaranya kritis.
Ledakan bom ini adalah ledakan kelima dalam tahun 2003. Empat ledakan bom sebelumnya terjadi di lobi Wisma Bhayangkara, belakang gedung PBB, bandara Soekarno-Hatta, dan halaman gedung MPR/DPR. Sejak terjadi ledakan bom yang berulang-ulang di DKI Jakarta dan sekitarnya, ledakan bom kali ini, disebut-sebut sebagai bom paling dahsyat. (cih)
Terpopuler
1
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
2
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
3
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
4
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Mudir 'Ali JATMAN: Tarekat adalah Warisan Asli Wali Songo
6
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua