Warta JELANG MUKTAMAR

PCNU Tegal Tidak Bicara Kandidat

Sab, 20 Maret 2010 | 03:26 WIB

Kota Tegal, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tegal menilai masing-masing figur kandidat pengurus NU yang muncul menjelang pelaksanaan muktamar ke-32 ini memiliki keunggulan masing-masing. Karena itu persoalan kandidat tidak menjadi perhatian penting.

“Tidak nyambung kalau kita hanya bicara masalah figur kandidat dalam Muktamar NU ke-32,” ungkap Ketua PCNU Kota Tegal Doktor Basukiyatno disela rapat persiapan pemberangkatan Peserta Muktamar, di Gedung PC NU Jalan Wisanggeni Kota Tegal, Jumat (19/3).<>

Menurutnya, kebijakan-kebijakan dasar terutama yang menyangkut pengembangan daerah, perlu mendapat pegangan bagi muktamirin. “Kalau sekadar memilih kandidat, dari calon yang mengemuka semuanya memiliki nilai plus,” ujarnya.

Basukiyatno memandang, akibat pola kebijakan yang kurang mengakar berbagai lahan garapan NU masih kedodoran. Utamanya, pada program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Dalam pendidikan pesantren misalnya, sambung Basuki, tidak ditegaskan garis pengelolaannya. Seperti pesantren punya sekolah tapi di manaje oleh pengurus pesantren. Akibatnya sekolah-sekolah dilingkungan pesantren tidak mau bergabung dengan LP Maarif.

Format hubungan pesantren dan sekolah umum yang dikelola NU, harusnya ada penegasan yang jelas. “Ini perlu ditata ulang agar ada singkronisasi demi pengembangan ke depan,” tegas Basukiyatno yang juga dekan FKIP Universitas Panca Sakti Tegal itu.

Meskipun sekolah di lembaga umum, imbuhnya, NU perlu memiliki pedoman untuk memformat peserta didik agar memiliki keunggulan intelektual dan ghirah keimanan yang kuat. “NU mempunyai kemampuan untuk itu, hanya saja belum ada kebijakan yang diterapkan,” tandasnya.

Dia menambahkan, dalam Muktamar 32 di Makasar, PCNU Kota Tegal memberangkatkan 6 peserta. Terdiri atas 2 orang dari unsur Syuriyah dan 4 orang dari Tanfidziyah. “Insya Allah kami terbang pada 22 Maret dari Bandara Juanda Surabaya,” pungkasnya. (was)