Warta

PCI NU Sudan Gelar Peringatan Isra' dan Mi'raj

NU Online  ·  Ahad, 19 Juni 2011 | 05:54 WIB

Khartoum, NU Online
Lembaga dakwah Nahdlatul Ulama ( LDNU ) Sudan, Jum'at 17 Juni 2011 Pukul 16.30, kemaren memperingati Isra' mi'raj dan Pengajian Rutinan tenaga kerja Indonesia ( Al-Hijrah) di Aula H Agus Salim KBRI Sudan.

Pengajian Al-Hijrah adalah pengajian rutinan yang didirikan semenjak tahun 2006 yang diperioritaskan untuk masyarakat tenaga kerja WNI dengan tujuan belajar, mencari Ilmu dan bersilaturahmi antara WNI yang berdomisili di Sudan dan sampai sekarang masih tetap istiqomah, yang diadakan setiap sekali dalam dua minggu. 
<>
Turut hadir pada Acara tersebut Home staf KBRI, Tenaga kerja Indonesia baik professional maupun non professional, Ketua PPMI, Perwakilan organisasi-Organisasi dan para mahasiswa yang berdomisi di Sudan.

Acara yang diawali dengan pembacaan tahlil, dilanjutkan dengan Pembacaan sholawat Berzanji oleh Group Jam'iah Syifaul Qulub ( JSQ PCI NU ) yang diikuti secara hikmat dan serempak oleh hadirin dan Mau'idzoh Hasanah oleh Ust H. Auza'i Mahfud Asirun dengan tema " Hikmah dari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW " .

Tema ini dirasa sangat tepat, karena pada tanggal 27 rajab nanti umat Islam akan memperingati hari besar Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, walaupun acara seperti ini merupakan rutinitas tahunan namun memaknai isra’ mi’raj serta mencari kandungan hikmah–hikmah didalamnya tetap selalu dibutuhkan dari masa ke masa, agar isra’ mi’raj tidak  menjadi sebuah cerita yang hanya selalu diputar seperti kaset pada setiap tahunnya, Tutur  Ust Auza’i dalam ceramahnnya.

“Dalam peristiwa ini sedikit-dikitnya ada tujuh pelajaran yang dapat kita petik,” ujar mahasiswa program S2 Jurusan hadist . Pelajaran pertama dan yang paling utama adalah pentingnya shalat lima waktu, karena itulah shalat lima waktu merupakan satu-satunya ibadah yang perintahnya langsung menghadap Allah suhanahu wa ta’ala tanpa melalui perantara malaikat Jibril ‘alaissalam sebagaimana ibadah- ibadah lain.

Poin yang lain adalah disiplin, “Dalam agama kita selalu diajari kedisiplinan, diantaranya shalat, ini adalah metode mengatur waktu yang pas, jadi keperibadian muslim yang tangguh adalah yang pandai mengoptimalkan waktu dan merupakan kemunduran umat islam karena tidak disiplin dengan waktu,” tandas ustadz  yang berasal dari Betawi itu.

Ustad Auza’i menguraikan poin demi poin yang dapat dipetik dari peristiwa besar tersebut dengan menggunakan bahasa yang dapat membuat hadirin semakin menikmati ceramah katib syuriyah PCINU sudan tersebut ditambah dengan guyonan-guyonannya ala betawi yang semakin membuat suasana pengajian semakin akrab.

Acara ceramah berakhir setelah waktu azan maghrib dikumandangkan, dan ditutup dengan bacaan doa yang dipimpin H Mirwan Ahmad Taufiq dengan doa supaya kita semua dapat ilmu dan rizki yang banyak dan berkah, lebih khusus mendoakan para tenaga kerja Indonesia yang akan diberi tiket pulang oleh KBRI yang berjumlah 40 orang, semoga diberi kelancaran segala urusan mereka.Amin.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Miftahul Munif