PCI-NU Mesir Gelar Pertemuan Antar Alumni Pesantren
NU Online · Jumat, 18 Juli 2003 | 04:32 WIB
Mesir, NU.Online
Semangat PCI-NU Mesir memang tidak pernah padam, di tengah-tengah kesibukannya untuk persiapan Panitia Lokakarya dan Silaturahmi Kader NU Luar Negeri yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 30 Juli sampai 01 Agustus 2003. Pada Kamis petang, 17 Juli 2003 Sekretariat PCI-NU Mesir diselenggarakan pertemuan dan silaturahmi alumni-alumni Pondok pesantren se-indonesia yang ada di Kairo.
Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 40 peserta yang merupakan representasi dari berbagai pesantren, di antaranya adalah Ponpes Al-Risalah Magelang Jateng, Ponpes Langitan Tuban Jawa timur, Ponpes Bahrul Ulum Jombang Jatim, PonpesTarbiyatut Tholabah Lamongan Jatim, Ponpes As-Siddiqiyah Jakarta, Ponpes Hidayatul Mubtadiin Lirboyo Kediri Jatim, Ponpes Al-Falah Ploso Kediri Jatim, Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang Jatim, Al-Hikmah Brebes Jateng, Ponpes Al-Anwar Sarang Jateng, Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Tebuireng Jombang Jatim, Baitul Arqam Bandung, Ponpes As’adiyah dan Ponpes Al-Nahdlah Makassar.
<>Silaturahmi dipimpin langsung oleh Ketua I PCI-NU Mesir, Mas Guntur Ramli. Menurut Mas Guntur jatah beasiswa untuk alumni Pondok Pesantren yang berafiliasi ke NU sangat memprihatikan. “Pondok sebesar Nurul Jadid alumninya di Mesir hanya 3 orang sedangkan yang mendapat jatah beasiswa hanya satu. Pondok Pesantren Salafiyah Sukorejo tidak memiliki alumni di Mesir. Padahal podok-pondok yang berafiliasi ke NU, kalau dilihat kurikulumnya paling tepat mendapat beasiswa dari Al-Azhar melalui DEPAG dan mendapat beasiswa pun tidak sulit, asal pondok pesantren bisa membangung komunikasi dengan DEPAG”, demikian tutur Mas Guntur.
Acara kemudian dilanjutkan sambutan Bapak Bukhari Sail, Lc. yang menjabat sebagai Ketua Umum PCI-NU Mesir 2000-2004. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa Generasi NU memang secara kuantitas “patut diacungi jempol” tetapi dalam hal kwalitas masih perlu perhatian yang intensif dan serius.
"Silaturahim ini saya harapkan dapat dijadikan sebagai perekat ukhuwah nahdliyah, media koparatif pengalaman dan pengembangan potensi warga nahdliyin khususnya, dan generasi muda Indonesia secara umum" demikian ujar Bukhari yang pernah nyantri di pesantren Al-Thahiriyah Jakarta. Acara dilanjutkan dengan perkenalan dari tiap-tiap utusan pesantren. Dengan gaya khas pesantren dan daerah asalnya, mereka memperkenalkan identitas pribadi dan membeberkan sekilas sejarah, jumlah santri yang ada di Kairo dan pengasuh pesantren mereka.
Setelah rehat sekitar 10 menit untuk makan malam bersama, acara dilanjutkan dengan pemilihan ketua forum, secara aklamasi terpilihlah saudara Mukhlisin alumni PINK (Perguruan Islam al-Nur al-Kassyaf) Bekasi. Dan disepkati badan yang dibentuk bernama FAP (Foum Alumni Pesantren).
Selanjutnya beberapa agenda ke depan diusulkan oleh peserta silaturahmi. Di antara agenda kerja yang akan menjadi garapan forum ini adalah Pertama, mengadakan silaturahmi antar alumni pondok pesantren yang ada di mesir. Kedua, mengusahakan persamaan status pondok pesantren dengan Al-azhar University dan beberapa universitas lainnya. Ketiga, membantu pendaftaran santri-santri Nahdliyin yang menlanjutkan studinya ke mesir. Keempat, membangun kerjasama dengan Depag dalam hal beasiswa luar negeri, khususnya Mesir dan Timur Tengah. Kelima, ikut berperan serta dalam pengembangan perpustakaan pondok pesantren.
Selain itu, dibentuknya forum silaturahmi antar alumnus pondok pesantren ini adalah untuk mempermudah pendataan anggota NU Mesir dan persiapan Simposium Kader NU Luar Negeri pada tanggal 30 Juli mendatang, demikian tutur sekjen PCI NU Mesir, Fakhruddin Aziz. [Ulinnuha/Mgr Romli, Kairo]
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua