Awal tahun ini PCI NU Japan mengadakan perhelatan berupa musyawarahĀ pergantian kepengurusan di komisariat PCI NU Japan yang berlokasi di Nakano, Tokyo.
MusyawarahĀ yang dihadiri oleh berbagai elemen NU di negeri Sakura tersebut didahului dengan dzikir sebagai salah satu tradisi nahdliyin yang tetap dijaga kelestariannya dan acara diskusi mengenai masalah aktual yang sedang terjadi di tanah air yang bertajuk "Mencegah Terjadinya Kembali Kekerasan Atas Nama Agama".<>
Sebagaimana rilis yang dikirimkan ke NU Online, NU Japan sangat prihatin dengan berbagai kekerasan yang mengatasnamakan agama seperti yang terjadi belakangan ini di Banten, Temanggung dan Pasuruan. NU Japan menyerukan agar pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak tegas dan tidak ragu-ragu terhadap pelaku keonaran tersebut.
Apapun alasannya, mereka yang melakukan kekerasan atas nama agama tersebut dengan mengklaim paling benar dan suci, bukan saja bertentangan dengan hukum dan hak-hak asasi manusia namun juga bertentangan dengan Islam itu sendiri sebagai rahmatan lil alamin.
Dalam kaitannya dengan musyawarah PCI NU Japan dilahirkan beberapa butir kesepakatan diantaranya:
1. Mengangkat H. Muhammad Aziz, Dr. Eng. sebagai Ketua Tanfidziyah PCI NU Japan untuk kepengurusan periode 2011-2013.
2. Mengangkat Prof. TM.Luthfi Yazid sebagai Rais Syuriah PCI NU Japan untuk kepengurusan periode 2011-2013 dimana ia sebelumnya sempat menjabat sebagai Sekretaris Umum LPBH-PBNU (Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum NU) periode 2005-2009.
H. Muhammad Aziz, Dr. Eng. yang sudah tinggal belasan tahun di negeri sakura kini menjadi assistant professor di Tokyo Institute of Technology dalam bidang Smart Energy Network, sementara Prof. TM Luthfi Yazid mengajar di Fakultas Hukum Gakushuin University, Tokyo, dalam bidang Comparative Dispute Resolution.
Beberapa agenda yang disepakati dan akan dilakukan oleh PCI NU Japan adalah: Pertama, akan menggalakkan kajian rutin yang dilakukan baik secara on line maupun diskusi langsung dengan mengundang berbagai nara sumber dari tanah air maupun manca negara guna membahas masalah keagamaan, keindonesiaan dan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia.
PCI NU Japan ingin menegaskan sebagai organisasi keagamaan yang inklusif dan membawa kedamaian bagi umat manusia. Dan karenanya PCI NU Japan tidak dapat mentolerir berbagai klaim yang mengatasnamakan agama. Kedua, PCI NU Japan akan mengefektifkan website yang dapat dimanfaatkan oleh warga nahdliyin baik yang ada di Jepang maupun di tanah air. Misalnya, dengan memberikan informasi tentang peluang beasiswa, kerja dan lain sebagainya.
Acara musyawarah dan diskusi tersebut di antaranya dihadiri oleh salah seorang pendiri NU Japan, KH. Anwar Sanusi Karim Ph.D., yang kini menjadi visiting researcher di National Graduate School for Policy Studies (GRIPS) dalam bidang policy science di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS)-Japan, H. Rizqi Indrawan, M.Eng. eksekutif muda Jepang yang menjabat selaku ketua Tanzfidliyah PCI NU Jepang periode 2009-2011, H. Mahmudi Fukumoto, pengusaha muda NU di negeri matahari terbit dan beberapa perwakilan mahasiswa, pengusaha dan eksekutif di Jepang lainnya. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
5
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua