Ketua PBNU Prof. Dr. Muhammad Maksum menilai, dalam kebijakan perberasan nasional, negara cukup membuat bingung rakyatnya. Negara tidak sadar-sadar bahwa sudah waktunya ada keseimbangan harga baru karena landasan tataniaga beras memang tidak bisa dipakai rujukan.
“Hari-hari ini diputuskan Bulog akan lakukan pengadaan beras berkualitas suprem untuk kendalikan harga-harga masa datang, dengan alasan, operasi pasar sekarang ini meski sudah digelontor dengan beras impor tidak juga efektif,” Kata Maksum pada NU Online melalui telepon (22/12).
/>
Dia menjelaskan pengadaan beras kualitas suprem untuk menjaga harga stabil mengada-ada. “Kalau mengadakan beras suprem untuk kepentingan Bulog dalam status sebagai perum, silakan saja. Itu bagian dari cari untung. Tapi kalau untuk kendalikan harga rasa-rasanya mengada-ada. Lha wong dengan ratusan ribu ton kualitas beras sama saja harga beras tidak mau turun kok,” terangnya.
Marilah kita jujur, kritik Maksum, kenapa operasi pasar mandul dan tidak efektif? “Itu saja. Kalau belum bisa jawab fenomena sederhana ini jangan mimpi kebijakan yang dipikirkan akan efektif. Kasihan presiden dihibur dengan ketidakjelasan,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, patokan harga menurut Inpres 7/9 itu memang tidak bisa dipakai referensi karena tidak masuk akal.
Cari Untung
Senada dengan Maksum, mantan Ketua Badan Pertimbangan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Siswono Yudo Husodo mengatakan, impor beras dilakukan dalam rangk Bulog mencari keuntungan.
“Lobi-lobi importir begitu kuat dan memengaruhi para pengambil kebijakan,” kata Siswono sebagaimana dilansir Kompas hari ini.
Saat ini Bulog membeli beras impor maksimal 490 ton dollar AS per ton. Sampai di Indonesia harganya Rp 4.800 per kilo gram.
Dengan langsung menjual ke pasa dengan harga Rp 6.500 per kilo gram, keuntungan Bulog dari beras impor Rp 1.000 per kilo gram. (hh)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua