Warta

PBNU Serahkan Bantuan Secara Simbolik di Aceh

NU Online  ·  Rabu, 23 Februari 2005 | 11:08 WIB

Banda Aceh, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama secara simbolik menyerahkan bantuan berupa makanan daging dalam kaleng siap saji, satu unit Ambulance dan beasiswa kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NAD untuk diteruskan kepada para korban gempa dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, khususnya kepada para anak yatim piatu di pesantren.

"Bantuan yang dikirimkan kali ini terdiri dari 1084 kardus (setara 15 ton) makanan siap saji berupa kornet serta 1 mobil ambulan untuk operasi kemanusiaan yang di lengkapi sarana medis berjalan serta bantuan beasiswa kepada 1000 orang santri korban tsunami di 17 pesantren. Bantuan ini berasal dari Lembaga Islamic Help asal Inggris, Muslim Charity dan PBNU," kata ketua PBNU H. Ahmad Bagdja mewakili PBNU dalam serah terima bantuan di pondok pesantren Mahyaul Ulum, kec. Sibreuh kab. Suka Makmur, Banda Aceh, Rabu (23/2)

<>

Hadir dalam serah terima tersebut rombongan PBNU yang terdiri dari ketua PBNU, H.M. Rozy Munir, Andi Jamaro Dulung, Said Aqiel Siradj, Wakil Sekjen PBNU, Taufiq R Abdullah, Anas Thahir, wakil Bendahara PBNU, Siradjul Munir, Syuriah PBNU, Masrur Ainun Najih, Tim PBNU Peduli tsunami, Nashikun Hasan, Mabroer MS, Ketua tim kesehatan PBNU Peduli tsunami, Dr.Bina Suhendra, ketua Sarbumusi, Junaidi Ali, pucuk pimpinan Muslimat, ketua PWNU NAD, Teungku H. Nuruzzahri, Wakil Ketua PWNU, Drs. Nurdin  M. Yusuf Dewantara, pimpinan pesantren Mahyaul Ulum, Teungku H. Faisal Ali, Ketua Syuriah PWNU NAD, H. Ismail Hasan, rombongan pengurus wilayah PWNU Jatim, badan otonom serta lajnah yang ada di lingkungan PWNU NAD serta 6 pimpinan pesantren penerima bantuan.

Menurut mantan anggtota DPA ini, bantuan telah di distribusikan kepada para pengungsi di Medan (131 kardus), Lhoksumawe, Bireun dan Banda Aceh. Bantuan ini kata Bagdja, merupakan daging qurban yang di kalengkan pada hari Raya Idul Adha 1426 H lalu. Saat ini bantuan telah di distribusikan ke Bireun (300 kardus), Lhoksumawe (300 kardus), Banda Aceh (300 kardus) dan Meulaboh (53 kardus). "PBNU menyerahkan sepenuhnya bantuan tersebut kepada PWNU untuk selanjutnya secara teknis diserahkan PWNU dan PCNU NAD, karena mereka yang mengetahui secara tekhnis di lapangan, PBNU hanya menyaksikan," ujar Sekjen jaman Gus Dur ini.

Daging kaleng siap saji ini, lanjut Bagdja selaku penanggung jawab Bantuan NU Ke Aceh, diolah oleh PT Suryajaya Abadi Perkasa (SAP) Probolinggo, Jawa Timur. Daging sapi tersebut kemudian dikemas dalam kaleng dengan berat 425 gram, dalam kemasan kaleng tertulis Sumbangan PBNU bersama Islamic Help dan Moslem Charity untuk Korban Bencana Alam Aceh dan Sumatera Utara dengan sertifikasi halal. Makanan kaleng siap saji tersebut dikemas dalam tiga rasa: semur, rendang dan kare, serta dalam bentuk kornet. Daging ini dapat dikonsumsi untuk 4 orang.

Ditambahkan Bagdja, PBNU bukan hanya memberikan bantuan logistik, tapi juga memberikan bantuan dalam bentuk pendidikan dan kesehatan. "Saat ini sudah 1000 anak yatim korban tsunami yang mendapatkan beasiswa dari PBNU, mereka di tampung di 17 pesantren yang tersebar di Bireun, Lhoksumawe, Aceh Besar, Aceh Jaya.  Untuk saat ini bantuan beasiswa baru memasuki bulan kedua sejak 15 Februari lalu. Kedepan komitmen PBNU akan memberikan bantuan beasiswa kepada 1000 anak secara permanen selama 1 tahun, masing-masing 100 ribu per anak per bulan," ujar ketua Foksika PMII dihadapan ratusan santri dan penduduk di sekitar ponpes Mahyaul Ulum.

Sementara untuk bantuan kesehatan, PBNU sejak 1 Januari 2005 hingga kini, lanjut Bagdja sudah memberikan bantuan berupa pengiriman obat-obatan, tenaga medis serta mobil ambulan keliling. "Tim medis masih terus bertugas hingga beberapa bulan mendatang. Mereka akan bergilir secara terus menerus sampai dirasa cukup," papar Bagdja.

Selain tim medis PBNU juga memberangkatkan relawan Ansor yang melakukan evakuasi serta membangun rumah dan para guru ngaji di pesentren. Selama ini PBNU sudah memberangkatkan 65 relawan Ustad. Relawan tersebut sudah mencapai gelombang kedua. Gelombang pertama di berangkatkan pada 24 Januari sebanyak 30 orang, gelombang kedua sebanyak 35 orang dari ponpes Lirboyo Kediri Jawa Timur dan seminggu lagi akan dikirim rombongan gelombang ketiga terdiri dari para Ustad dan Banser dari Banten dan Jabotabek.

Bantuan lainnya dalam kesempatan tersebut berupa bantuan uang yang diberikan oleh PWNU Jatim kepada PWNU NAD berupa uang sebesar Rp 40 Juta untuk anak yatim masing-masing pesantren 8 juta di ponpes Mahyaul Ulum, Ummul Ayman, Ihyaul Ulum, Darul Ulum, Awaliyah. PBNU juga menyerahkan 80 Euro untuk bantuan transportasi kepada PWNU NAD. Bantuan diserahkan langsung ketua PBNU, H.M. Rozy Munir kepada Ketua PWNU NAD, Teungku KH Nuruz Zahri, disaksikan oleh wakil ketua Syuriah PWNU Jatim, KH. Sholeh Hayat, Nashikin Hasan, Syuriah PBNU, Masrur
Ainun Najih. Ditempat yang sama Pimpinan Pucuk Muslimat NU yang diwakili oleh