Di tengah-tengah perayaan tahun baru yang diisi dengan acara hura-hura, PBNU menyelenggarakan acara memperingati 1 Muharram dan 1 Januari 2009 yang waktunya selisih dua hari dengan menggelar istihgotsah di halaman gedung PBNU, Rabu malam (31/12).
Tak sebatas orang tua, kaum muda dengan baju koko dan kopiah putih atau hitam tampak diantara jamaah yang secara khusu’ membaca kalimat-kalimat yang memuji keagungan Allah ditengah hiruk pikuk jalanan orang yang merayakan tahun baru.<>
“Mereka yang mengikuti acara ini adalah orang-orang terpilih yang mampu melewati godaan dari tempat-tempat hiburan dan terompet,” kata Wakil Rais Aam PBNU KH Tolhah Hasan dalam tausiyah dan refleksi akhir tahunnya.
Ia memberi semangat kepada para jamaah bahwa setiap dakwah selalu diiringi dengan ujian dan semakin besar upaya dakwah, semakin besar ujian yang dihadapinya.
“Meskipun jumlahnya kecil, mereka yang memiliki kualitas iman yang kuatlah yang mampu membikin perubahan dalam masyarakat,” tandasnya.
Ditambahkannya, keberadaan NU yang memiliki pengikut puluhan juta juga harus disikapi dengan kemampuannya melakukan perubahan dalam masyarakat. Meskipun jumlah pengikutnya besar, jika tak mampu berbuat apa-apa, keberadaannya tidak berarti. (mkf)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua