Warta

PBNU Minta Capres Perhatikan Etika Dekati Warga NU

NU Online  ·  Jumat, 22 Mei 2009 | 08:16 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi meminta agar para capres yang saat ini tengah berkampanye untuk meraih suara dari warga NU memperhatikan etika dan tidak memecah belah.

“Buat capres yang cari suara, saya minta menggunakan fatsun, cukup mengambil suaranya saja, jangan melakukan pemecahbelahan terhadap warga NU, karena dalam lima tahun, kita pemilu lima kali. Kalau masing-masing kandidat turun ke warga NU dan membelah, maka NU akan menjadi acak. Ini yang kita tidak suka,” katanya kepada NU Online, Jum’at (22/5).<>

Selain itu, Hasyim menegaskan bahwa institusi NU mulai dari PBNU sampai ke tingkatan ranting dan kelompok anak ranting tidak boleh digunakan untuk melakukan pemihakan.

“Sikap itu organisatoris harus netral, tetapi seseorang harus memilih, ini yang tidak netral. Kalau netral kan tidak milih,” imbuhnya.

Para ulama dan kiai yang merupakan pemimpin kultural warga NU menjadi sasaran kampanye dari capres dan cawapres. Pada Kamis malam (21/5) di Semarang, sekitar 100 ulama bertemu dengan capres Jusuf Kalla. Dalam kesempatan tersebut, JK menyatakan diri untuk membantu pesantren jika nantinya terpilih.

Hal yang sama juga dilakukan capres dari partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, disela-sela kunjungan kerjanya ke Surabaya, pada Kamis malam bersilaturrahmi dengan sejumlah kiai, antara lain Idris Marzuki dari pesantren Lirboyo Kediri, Ahmad Subadar dari pesantren Besuk Pasuruan, dan Anwar Iskandar dari pesantren Kediri. (mkf)