Jakarta, NU Online
Berkaitan dengan adanya ledakan dahsyat di Hotel JW Marriot Jakarta yang telah menewaskan 10 orang, puluhan orang menderita luka-luka dan kerusakan pada mobil maupun gedung di sekitarnya, PBNU mengucapkan belasungkawa pada para korban maupun keluarga korban, baik yang meninggal atau yang menderita luka-luka karena hal ini merupakan satu musibah besar baik bagi mereka yang mengalami maupun keluarga anggota yang meninggal.
Ketua PBNU H Ahmad Bagdja mengatakan bahwa PBNU prihatin dan mengutuk keras terhadap cara-cara kekerasan yang digunakan dalam penyelesaian masalah. “Penggunaan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah bahkan menimbulkan masalah baru,” ungkap Bagdja.
<>Pengeboman tersebut telah menimbulkan persepsi internasional bahwa Indonesia merupakan tempat yang tidak aman, baik bagi orang asing maupun warga negara Indonesia sendiri. Kondisi ini menyebabkan banyak investor yang keluar dari Indonesia dan hal ini akan menambah pengangguran baru yang saat ini sudah mencapai puluhan juta orang.
Kejadian pengeboman ini merupakan kejadian yang kesekian kalinya di Indonesia termasuk bom di Bali, BEJ, dll yang telah menelan puluhan korban tak berdosa dan menyebabkan penderitaan bagi keluarga korban, serta menimbulkan persepsi internasional bahwa Indonesia adalah ‘sarang’ teroris.
PBNU juga mengharapkan agar masyarakat tenang dan tidak panik dalam menghadapi situasi seperti ini, karena kepanikan masyarakat akan memperburuk situasi yang ada. “Masyarakat juga harus membantu keamanan karena tidak mungkin masalah keamanan diserahkan pada polisi atau tentara saja,” ungkap Bagdja.
Hal ini juga harus menjadi perhatian bagi aparat keamanan. Sudah beberapa kali Jakarta diguncang bom dan selama ini hanya beberapa buah yang dapat diketahui pelakunya. Kewaspadaan semakin penting ditingkatkan agar kejadian-kejadian tersebut tidak terulang lagi dikemudian hari.
Aparat keamanan juga harus secepat mungkin mengusut siapa sebenarnya pelaku di balik pengeboman ini, agar masyarakat menjadi jelas.. “Karena selama ini umat islam yang selalu mendapat persepsi negatif, padahal belum tentu mereka yang melakukannya,” tambahnya.
Pemerintah juga harus lebih aspiratif dalam membuat kebijakan. Selama ini kepentingan masyarakat terabaikan, mereka lebih asyik berebut kekuasaan dan menghambur-hamburkan uang negara. Teror ini muncul dapat dikarenakan adanya kesenjangan sosial dalam masyarakat sehingga dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk memperkeruh keadaan yang tak kunjung selesai.(mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
Terkini
Lihat Semua