Warta

PBNU Menerima Kunjungan 115 Ustadz Madin Kab. Batang

NU Online  ·  Kamis, 7 Oktober 2010 | 10:24 WIB

Jakarta, NU Online
Siang tadi, Abdul Muni’m DZ (Wakil Sekjen PBNU) dan KH Abdul Manan (Ketua PP Lembaga Takmir Masjid NU) mewakili PBNU menerima 115 ustadz dan ustadzah dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Mereka tergabung dalam Forum Kerjasama Madrasah Diniyah (FKMD) Kab. Batang, organisasi resmi di bawah Kementerian Agama.

Dalam sambutannya, Abdul Mun’im mengatakan bahwa madrasah diniyah (madin) memilik peran strategis dalam menjaga moral dan karakter anak bangsa. “Yang serius melakukan pendidikan dengan utuh dan tanpa henti ya madrasah diniyah. Sebab, dia memadukan konsep pendidikan secara menyeluruh. Tidak hanya pengajaran agama, moral, baik dari nilai agama ataupun dari lingkungan sekitarnya,” kata Mun’im.&l<>t;br />
"Madrasah diniyah tidak kolot karena tidak mengajarkan pelajaran umum. Madrasah diniyah memang khusus untuk pendidikan keagamaan dan dakwah," lanjutnya.

“Di sekolah pelajaran agama hanya 2 jam dan sebagai formalitas belaka. Mana mungkin sekolah bisa menandingi televis tayang berjam-jam, dan celakanya tidak mendidik, bahkan banyak yang merusak karakter anak bangsa,’ kata Mun'im menjelaskan.

Dalam kesempatan itu dia juga mengungkapkan bahwa PBNU dan Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif akan mengajukan uji materi terhadap UU Sisdikanas No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 55 ayat 4. “Kita akan sidang tanggal 13 Oktober,” imbuh Mun’im.

Sementara itu, ketua rombongan FKMD  Abdul Latif mengutarakan kondisi kuantitatif madrasah diniyah atau madin yang ada di Kabupaten Batang. “Madin di Batang seluruhnya berjumlah 474, tersebar di seluruh 15 kecamatan. Alhamdulillah, tidak ada kecamatan yang tidak memiliki madin,” kata Abdul Latif.

“Kami memiliki 20.009 santri dan 4.433 ustad-ustadzah.  Dan Alhamdulillah, para ustadnya itu aktivis MWC NU di masing-masing kecamatannya. Ustadzahnya aktif di banom-banom. Insya allah, semuanya mengabdi untu masyarakat, untuk NU dan untuk Indonesia.” Kata Latif bersemangat. (hmz)