Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kini menjajaki kerjasama pengembangan bisnis dengan pemerintah Malaysia untuk memaksimalkan aset-aset produktif yang dimiliknya.
“Kita tidak minta bantuan, tetapi mengajak kerjasama yang menguntungkan kedua belah fihak,” kata KH Hasyim Muzadi kepada Menteri Agama Malaysia Dato Sri Ahmad Zahid Hamidi dalam kunjungannya ke gedung PBNU, Kamis (3/7).<>
Hasyim mengakui NU saat ini belum mampu secara ekonomi. Karena itu kerjasama dan dukungan dari fihak lain sangat diperlukan. Saat ini NU sudah memiliki lahan seluas 3500 hektar di Sumatra Selatan yang bisa dikembangkan untuk perkebunan sawit atau karet.
PBNU juga memiliki sebidang tanah yang cukup luas di Jakarta, sayangnya saat ini masih dalam proses sengketa di pengadilan, yang bisa dikembangkan menjadi gedung perkantoran.
Malaysia saat ini cukup sukses dalam mengembangkan Tabung Haji dengan asset milyaran dolar yang mampu mendukung pembangunan di Malaysia. Indonesia dengan jamaah haji sebesar 200 ribu jiwa per tahun, yang sebagian besar adalah warga NU, juga merupakan potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan umat.
Zahid Hamidi berjanji untuk menindaklanjuti tawaran ini dengan mengusahakan pola dan bidang yang pas, yang bisa dijalankan oleh kedua belah fihak. (mkf)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua