PBNU Dirikan Posko Kesehatan untuk Korban Kebakaran
NU Online · Selasa, 17 Agustus 2004 | 11:18 WIB
Jakarta, NU Online
Sebagai bentuk perhatiannya kepada masyarakat, PBNU mengadakan bakti sosial dengan mendirikan posko kesehatan pada korban kebakaran yang menimpa 78 warga di R 10, 13, 14 RW 04 kelurahan Petamburan Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat Minggu lalu (15/08).
Untuk hari ini, terdapat 100 warga yang melakukan pemeriksaan dengan berbagai keluhan. Terdapat beberapa penyakit yang diderita, mulai demam sampai dengan gejala stress ringan akibat rumah mereka terbakar.
<>Warga terlihat sangat antusias atas perhatian yang diberikan oleh PBNU terhadap derita yang mereka alami. Bahkan salah satu tokoh masyarakat setempat merelakan bangunannya ditempati sebagai posko kesehatan PBNU. Satu per satu mereka antri untuk diperiksa kondisi kesehatannya
Rencananya, posko yang dikelola oleh tim kesehatan Lembaga Sosial Mabarrot NU tersebut akan berlangsung selama tiga hari. Pemeriksaan kesehatan dilakukan langsung oleh ketua Mabarrot dr. Sahrizal bersama dengan dr Wanendra Komaruddin. Beberapa anggota Fatayat NU dan ICIS juga terlihat membantu berjalannya posko tersebut.
Selain membantu dalam bidang kesehatan, PBNU juga akan mengupayakan bantuan lainnya seperti penyediaan buku dan seragam bagi anak-anak sekolah. “Saat ini, untuk masalah sembako sudah mencukupi, tapi peralatan sekolah dan seragam anak-anak belum ada,” ungkap Robi yang merupakan salah satu korban.
Para korban sampai saat ini juga masih tidur di atas tenda-tenda yang disediakan oleh Pemda DKI Jakarta. “Saya tidak tahu sampai kapan harus diatas tenda seperti ini. kami sangat mengharapkan adanya bantuan pembangunan kembali rumah-rumah yang terbakar ini,” tambah Robi dengan nada lirih.
Selama seharian, warga disibukkan mengangkuti bongkaran-bongkaran bekas kebakaran untuk membersihkan lokasi setelah sehari sebelumnya mereka disibukkan mencari kemungkinan harta yang masih tersisa.
Penyebab kebakaran tersebut adalah kompor yang meledak disalah satu penghuni kontrakan yang berjualan sate. Saat itu ia sedang memasak lontong dan terlambat meminta pertolongan kepada warga sehingga api keburu besar.
Kawasan padat penduduk dengan rumah berdempet-dempat tersebut memang sangat rawan kebakaran. Beberapa warga yang ditemui NU Online menceritakan bahwa memang sudah beberapa kali hampir terjadi kebakaran, namun berkat kesigapan warga, bencana tersebut tidak terjadi.
Secara keseluruhan, menurut data sekretariat korban setempat, sebanyak 395 warga dari 116 KK yang harus mengungsi. Dari jumlah tersebut mereka yang masih bersekolah sebanyak 131 orang.(mkf)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua