Jakarta, NU Online
KH Hasyim Muzadi menegaskan bahwa PBNU secara kelembagaan hingga kini belum mengeluarkan fatwa atau tausiyah terkait dengan pemberian dukungan terhadap salah seorang calon presiden dari partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2004.
"PBNU masih menunggu dan melihat tentang misi dan program yang akan dilakukan oleh masing-masing capres agar tidak terkesan PBNU mendahului mereka," katanya seusai menghadiri acara peresmian masjid Jamik At-Taufiq di Grenden, Puger, Jember, Sabtu petang.
<>Sebelumnya, pengasuh Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Probolinggo, KH Hasan Mutawakil Alallah menyatakan para ulama di kabupaten Probolinggo belum memberi dukungan terhadap para kandidat capres yang telah banyak datang di daerah "tapal kuda" sebelum adanya fatwa dari PBNU.
"Ulama di Jatim masih menunggu fatwa atau tausiyah PBNU soal dukungan terhadap capres," katanya di sela-sela menerima kunjungan Wapres H Hamzah Haz di Probolinggo pada beberapa waktu lalu.
Menurut Hasyim Muzadi, untuk mendukung capres dalam Pemilu 2004 ada beberapa faktor diantaranya, PBNU harus mengetahui misi dan program capres itu secara jelas, sehingga selain adanya keinginan untuk menjadi capres, maka orang tersebut harus mempunyai niatan yang tulus untuk mensejahterakan rakyat dan bangsa yang masih terpuruk.
"Artinya, kesejahteraan dan keinginan untuk memakmurkan rakyat adalah tolok ukur bagi PBNU dalam dukungannya terhadap capres mendatang," katanya. Faktor lainnya adalah PBNU tidak ingin mendahului kehendak masing-masing capres, apalagi para kandidat capres selama ini belum memantapkan pencalonannya secara penuh, karena belum mengetahui hasil Pemilu 2004.
"Untuk itu, PBNU masih harus menunggu kemantapan para kandidat, sehingga tidak terkesan PBNU mendahului mereka," katanya. Terhadap usulan dari ulama yang menghendaki adanya fatwa PBNU, katanya, PBNU akan segera melakukan rapat untuk membahas kriteria dukungan terhadap capres dengan tetap menitikberatkan bahwa capres mendatang harus orang yang mempunyai kredibilitas tinggi untuk memakmurkan rakyat.
"PBNU tetap pada komitmen bahwa kehadiran NU sebagai wadah dakwah bagi kerahmatan (kebaikan) seluruh ummat," katanya. Soal adanya beberapa ulama yang mendukung pencalonan Hamzah Haz pada Pemilu mendatang, Hasyim menilai hal itu merupakan hak bagi warga negara dalam menentukan pilihan, namun PBNU hingga saat ini masih belum menentukan pilihan.(mkf)
Â
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua