Warta

PBNU Bangun Pesantren di Aceh

NU Online  ·  Senin, 20 Juni 2005 | 10:40 WIB

Jakarta, NU Online
Upaya untuk mengembalikan kondisi Aceh pasca tsunami terus dilakukan, termasuk mempertahankan budaya Islami yang menyebabkan Aceh dikatakan sebagai Serambi Mekkah. PBNU akan membangun pesantren yang terkena tsunami sebagai komitmen NU pada masyarakat.

Koordinator Komite Penanggulangan Bencana Alam PBNU Abas Muin mengungkapkan Terdapat 32 pesantren yang saat ini memperoleh bantuan dari PBNU. Para santri di Ponpes tersebut memperoleh bantuan beasiswa 100 ribu per bulan. Selanjutnya PBNU akan mengidentifikasi kebutuhan lanjutan seperti sanitasi, bangunan yang rusak, dan lainnya agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik.

<>

Untuk sementara, PBNU akan membangun secara total sebuah pesantren yang berada di Aceh Besar. Pesantren ini hancur total akibat terjangan tsunami. Untuk satu pesantren ini dianggarkan biaya sekitar 1 Milyar. Saat ini anggaran sudah tersedia. Dalam peristiwa tsunami tersebut pengasuh pesantren sedang pergi haji sehingga selamat dari bencana.

Abas menyatakan bahwa proyek ini merupakan proyek percontohan bagi program bantuan PBNU ke pesantren di Aceh. Juga akan diupayakan bagaimana santri yang dulu belajar di pesantren tersebut dapat kembali belajar. Bagi pesantren lain akan dilakukan skala prioritas sesuai kebutuhan yang ada.

“Kita ingin berbuat sesuatu yang nyata, yang memberi manfaat. Nanti kalau tidak disangka hanya janji-janji saja,” tandasnya kepada NU Online di Gd. PBNU (19/6).

Tim PBNU akan berangkat ke Aceh, Selasa (20/6) untuk mengidentifikasi segala kebutuhan dari pesantren-pesantren tersebut. Abas mengatakan bahwa dengan data yang diperoleh dari penelitian tersebut, nantinya akan dihasilkan perencanaan yang bagus.

Ini penting agar pembangunan pesantren tidak tumpang tindih dengan bantuan dari pihak lain. Muslimat NU pernah memberikan bantuan kepada pesantren yang sudah memperoleh bantuan dari sebuah stasiun TV swasta sebanyak 500 juta. “Ini merupakan pengalaman yang jangan sampai terulang kembali,” tandasnya.

Selain rehabilitasi pesantren, PBNU juga memberi bantuan dalam pemulihan ekonomi rakyat Aceh. “PCNU kab. Bireun telah menyumbangkan perahu bagi nelayan, walaupun untuk sementara masih harus dipakai ramai-ramai karena keterbatasn jumlahnya,” imbuhnya.

“Ini sebagai upaya pengembalian kondisi ekonomi agar masyarakat Aceh tak tergantung selamanya dengan fihak luar,” tegasnya.

Pada Rabu, 21 Juni besok, juga akan dilakukan sunatan massal pada 100 orang anak di Bireun. Anak-anak yang disunat akan mendapatkan baju koko dan sarung sebagai hadiah dari PBNU.(mkf)