Jakarta, NU Online
“Saya sangat paham kenapa Ruyati diekskusi tanpa pembelaan. Di Arab Saudi tak ada lembaga apapun yang bisa meringankan dan membebaskan hukuman, kecuali ada permaafan dari ahli waris. Raja pun tidak bisa.”
Demikian dikatakan Ketua Umum PBNU Dr. KH Said Aqil Siroj dalam jumpa pers Rabu siang (21/6) kantornya, jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.
<>
“Saya sudah lama mengusulkan TKW tidak usah ke Arab Saudi. Masih banyak orang Saudi primitif, tertutup untuk orang lain. Masih banyak kelakuan mereka yang jahiliyah. Tapi ingat, ini bukan Islam, tapi orangnya.”
Orang Taiwan, kata Kang Said, atau Hongkong lebih kondusif untuk tenaga kerja wanita. “Orang Taiwan yang bukan Islam itu lebih beradab, lebih terhormat, lebih islami ketimbang orang Saudi,” jelasnya.
“Saya tiga belas tahun lebih tinggal di Saudi sebagai mahasiswa, tapi saya tidak punya satu pun teman orang Saudi. Sangat tertutup mereka. Mau ketemu ulama saja, itu hanya diizikan di pintu gerbang,” kata Kang Said.
Sementara itu, ketika ditanya tentang pemulangan jenazah Ruyati, Kang Said menjawab, “Itu mungkin saja bisa, tapi kecil kemungkinan. Sudahlah, ini orang Saudi susah diajak berelasi secara adil. Tahu tidak, orang Saudi memanggil saya yang mahasiswa saja itu dengan nama ‘sapi Jawa’? Apalagi TKW.”
Penulis: Hamzah Sahal
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad dan 5 Tugas Kenabian
3
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
4
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
Mabes TNI Minta Masukan PBNU soal Rencana Pemindahan Makam Pahlawan Nasional ke Daerah Asal
Terkini
Lihat Semua