Jakarta, NU Online
KH Hasyim Muzadi menegaskan bahwa PBNU akan mengadakan rapat pleno di Pesantren "Maslakhul Huda" Pati, Jawa Tengah yang diasuh Rois Aam PBNU KH Sahal Mahfudh pada 7 Juli untuk memutuskan "nasib" PKB.
"Itu rapat pleno syuriah NU (legislatif) dan tanfidziyah NU (eksekutif), karena PBNU di masa lalu membidani lahirnya PKB melalui rapat pleno," katanya seusai berbicara dalam Silaturrahmi PCNU se-Jatim dan PWNU Jatim dengan PBNU di Surabaya, Rabu.
<>Hasyim Muzadi yang hadir ke Surabaya bersama tim PBNU dan DPP PKB itu menjelaskan kiai Sahal Mahfudh sebenarnya meminta Gus Dur dan Matori melakukan islah (rekonsiliasi/rujuk), karena konflik keduanya merupakan tabrakan antara hukum dengan politik.
"Konflik itu akan berlangsung terus-menerus, karena di dalamnya mengandung masalah hukum sekaligus politik,” katanya.
Menurut mantan Ketua PWNU Jatim itu, rapat pleno PBNU itu bukan berarti NU mencampuri konflik di PKB, melainkan NU mempunyai agenda untuk menyelamatkan warga NU.
"Kami akan mencari solusi untuk mengatasi konflik itu, apakah melalui islah atau membentuk partai politik baru. Yang penting, kita tidak memikirkan elite parpol, tapi bagaimana menyelamatkan umat. Kalau elite parpol tetap melakukan tarik-menarik, maka NU akan memilih untuk menyelamatkan umat," katanya.
Ketika ditanya maksud "menyelamatkan" umat itu, pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang itu mengatakan kemungkinan islah itu memang kecil tapi kemungkinan parpol baru juga akan sangat tergantung ada-tidaknya waktu untuk melakukan sosialisasi.
"Kalau keduanya sama-sama tak mungkin, kita akan selamatkan warga dengan menganut visi kebebasan. Artinya, kita tidak akan mendorong atau melarang warga NU memilih parpol manapun, termasuk PKB. Kami akan merangkul semuanya," katanya.
Tentang "arahan" dari hasil Muktamar Lirboyo yang mengimbau warga NU memilih parpol yang memiliki hubungan historis dengan NU, Hasyim Muzadi mengatakan NU tidak pernah mengarahkan tapi mengharapkan warganya untuk mempertimbangkan parpol yang direkomendasi NU.
Tim dari PBNU yang hadir antara lain Syuriah PBNU KH Muchit Muzadi, Katib Syuriah H Masdar Farid Mas’udi, Wakil Ketua H Ahmad Bagja, Wakil Sekjen H Masduqi Baidlowi, dan Wakil Sekjen H Taufik R. Abdullah.
Untuk tim dari DPP PKB antara lain anggota dewan Syuro KH Cholil Bisri (Wakil Ketua MPR RI), Sekjen DPP PKB H Saifullah Yusuf, Wakil Sekjen Yahya Staquf, dan Chotibul Umam Wiranu.
Dalam pertemuan yang dihadiri Ketua Dewan Syuro PKB Jatim KH Anwar Iskandar (Gus War) itu juga dibahas masalah pemilihan gubernur (pilgub) Jatim yang menghasilkan nama calon yang bukan hasil rekomendasi Tim Sepuluh NU-PKB Jatim serta Tim FKB DPRD Jatim sendiri.(ant/mkf)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua