Seorang prajurit Amerika tewas dan dua lainnya terluka ketika mereka berada dalam konvoi di sebelah barat Baghdad. Para prajurit yang berada di lokasi mengatakan bahwa bom itu meledak ketika konvoi 20 kendaraan ini sedang melewati rongsokan sebuah mobil di pinggir jalan.
Mereka yakin bom itu disembunyikan di dalam rongsokan mobil itu. Ledakan terjadi pada pukul 09.00 waktu Baghdad atau pukul 13 WIB. Lebih dari 30 orang pasukan Amerika tewas sejak Presiden George Bush mengumumkan berakhirnya pertempuran besar pada tanggal 1 Mei.Specialist(Spc) Jose Colon, yang berada di mobil yang terletak di belakang truk yang meledak, mengatakan prajurit yang tewas, terpental dari dalam mobil.
<>Terlalu lama
"Konvoi sedang berjalan ketika ledakan itu terjadi," Colon mengatakan seperti diberitakan kantor berita Associated Press. "Ledakan itu hebat sekali." Setelah terjadi ledakan, seorang prajurit menyapu daerah itu dengan rentetan tembakan senapan mesin.
Seorang prajurit lain meratap di pinggir jalan sambil dihibur oleh rekannya. Menurut rekan-rekannya, prajurit yang tewas baru tiba di Irak sesudah ditempatkan di Kuwait. Pasukan yang berada dalam konvoi adalah pasukan cadangan dari satuan perbekalaan di Puerto Rico.
Spc Carlos McKenzie mengatakan konvoi yang sedang menuju pangkalan Amerika di padang pasir dekat perbatasan Irak dengan Yordania itu, kurang mendapat perlindingan dari satuan yang dilengkapi senjata berat.
"Kami harus mendapat perlindungan lebih banyak. Sudah cukup yang kami alami. Sudah terlalu lama kita berada di Irak," kata McKenzie.
Administratur Amerika di Irak, Paul Bremer, mengatakan pasukan Amerika tidak akan berada di Irak lebih lama dari yang diperlukan, tetapi Amerika akan menjalani masa transisi menuju pemerintahan terpilih, yang bisa terjadi tahun depan.
Pada awal perang, pasukan darat Amerika di kawasan Teluk berjumlah 115.000 orang, sedangkan tentara Inggris berjumlah 26.000 jiwa.
Sekarang pasukan Amerika berjumlah 148,000 orang, sedangkan jumlah pasukan Inggris turun menjadi 11,000 jiwa. Pada hari Minggu, seorang tentara Amerika terbunuh dan 10 lainnya terluka ketika konvoi yang mereka ikuti diserang oleh granat yang diluncurkan lewat roket atau RPG. Serangan paling akhir ini terjadi dekat Abu Ghraib, yang merupakan penjara paling menakutkan pada zaman Saddam Hussein. Pelaku serangan tidak diketahui, tetapi milisi yang loyal kepada Presiden Saddam Hussein sering dituduh sebagai pelaku serangan-serangan semacam ini.
Akibat dari peristiwa itu warga Irak yang bekerja untuk Amerika semakin takut dengan resiko yang mereka hadapi. BBC mengatakan para penterjemah takut menjadi sasaran pembalasan dari kaum milisi. (BBC/AP/Cih)
Â
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua