Panti Sosial Harapan Remaja Peringati 30 Tahun Berdirinya
NU Online · Senin, 21 Juli 2008 | 09:36 WIB
Panti Sosial Asuhan Anak “Harapan Remaja” yang dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU telah berhasil menapaki sejarah dan eksis selama lebih dari 30 tahun. Syukuran atas keberhasilannya ini diabadikan dengan menerbitkan sebuah buku berjudul “Mengantar ke Pintu Gerbang”
Peluncuran buku ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada hari Senin, 21/7) di asrama panti yang berlokasi di Jl. Tenggiri 37 Jakarta Timur dan dihadiri oleh para donator dan alumni.<>
Buku ini menceritakan proses berdirinya panti dan segala dinamika perjuangannya sampai perkembangannya saat ini dan visi pengembangannya di masa yang akan datang. Sejumlah data anak asuh dan alumni, program serta biografi para pendirinya juga tercantum dalam buku ini. Tak ketinggalan, foto-foto kegiatan turut menghiasi buku setebal 136 halaman ini.
Panti ini didirikan pada tanggal 4 Desember 1976 diatas tanah seluas 1.680 meter persegi oleh para pengurus Muslimat waktu itu seperti Ny Solichah Wahid Hasyim, Ny Solichah Syaifuddin Zuhri, Hj Soetarjih Rachmat Muylomiseno, Hj Madillah Himpuni Suparman dan Hj. Aisyah Hamid Baidlowi yang kini menjadi satu-satunya pendiri yang masih hidup.
Dimulai dengan tujuh anak binaan, kini sudah meluluskan ratusan alumni. Batas maksimal ditetapkan usia 21 tahun dengan pendidikan SLTA. Selain memperoleh pendidikan formal, tak lupa pendidikan agama wajib dijalani oleh semua anak asuh. Mereka juga mandapatkan pendidikan ketrampilan yang semuanya ditanggung oleh panti.
Untuk pendidikan agama, mereka mendapatkan pelajaran Al Qur’an, Hadist, Bahasa Arab, akidah, akhlaq, fiqh, tafsir dan sejarah Islam. Mereka secara temporer juga diwajibkan untuk embaca tahlil, yasin, rawi dan latihan pidato.
Mereka yang diterima harus berusia sekolah dan berstatus yatim-piatu, anak terlantar atau tidak mampu. Apabila selesai menjalani proses pembelajaran, panti mengusahakan adanya pekerjaan, mengusahakan beasiswa atau mengembalikan kepada wali atau orang tua.
Terdapat 16 orang karyawan dan 11 orang guru yang mengelola panti ini. Sementara itu anak asuh yang tinggal di asrama sebanyak 50 orang dan yang tinggal di luar asrama sebanyak 50 orang. Kini, sedang diusahakan proses pembangunan gedung Madrasah untuk tingkat ke dua.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU Ny Farida Salahuddin Wahid menjelaskan saat ini lembaganya sudah mengelola 102 panti asuhan, 57 rumah sakit dan klinik bersalin, 1 klinik hemodialisis, 5 panti lansia dan 16 asrama putri. (mkf)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua