Jeddah, NU Online
Komite Eksekutif Diperluas Organisasi Konferensi Islam (OKI) menurut rencana akan melakukan pertemuan darurat tingkat menteri di maskas besar organisasi ini di Jeddah, Sabtu.
Pertemuan itu akan membahas situasi yang mencekam di Jalur Gaza akibat agresi Israel dan penyiksaan yang dilakukan pasukan negara Yahudi itu terhadap rakyat Palestina dan untuk menjamin pencabutan seluruh dan tetap embargo yang diberlakukan terhadap Gaza, kata sebuah pernyataan pers OKI, Rabu.<>
Satu pertemuan persiapan di tingkat dubes OKI diselenggarakan di markas besar OKI. Rabu.
Pada pertemuan tingkat lainnya , Sekjen OKI Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu melakukan pembicaraan melalui telepon dengan sejumlah pemimpin dan kepala negara , seperti Presiden Turki Abdullah Gul, Presiden Senegal Abdoulaya Wade, yang sekarang menjadi ketua OKI , Presiden Palestina Mahmud Abbas , Sekjen Liga Arab Amr Mussa , Menlu Turki Ali Babacan, Menlu Iran Manouchehr Mottaki , Menlu Uganda Sam Kutesa serta Khaled Meshaal, ketua Biro Politik Hamas.
Dalam percakapan itu mereka menyampaikan pandangan-pandangan dan cara-cara untuk memobilisasi dukungan internasional untuk mengakhiri agresi Israel itu.
Juga Prof. Ihsanoglu mengirim surat-surat kepada Wakil Tinggi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Eropa Javier Solana , Menlu AS Condoleezza Rice dan Menteri Luar Negeri dan Urusan Persemakmuran Ingris David Miliband.
Dalam suratnya itu, Sekjen OKI menyerukan dilakukan tekanan terhadap Israel agar menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina. Ia menegaskan bahwa agresi ini merupakan pelanggaran terang-terangan Konvensi Jenewa Keempat dan hukum internasional dan konvensi-konvensi.
Ia juga menyerukan kepada para pejabat ini untuk memobilisasi dukungan internasional untuk segera menghentikan agresi Israel itu. (ant/mad)
Komite Eksekutif Diperluas Organisasi Konferensi Islam (OKI) menurut rencana akan melakukan pertemuan darurat tingkat menteri di maskas besar organisasi ini di Jeddah, Sabtu.
Pertemuan itu akan membahas situasi yang mencekam di Jalur Gaza akibat agresi Israel dan penyiksaan yang dilakukan pasukan negara Yahudi itu terhadap rakyat Palestina dan untuk menjamin pencabutan seluruh dan tetap embargo yang diberlakukan terhadap Gaza, kata sebuah pernyataan pers OKI, Rabu.<>
Satu pertemuan persiapan di tingkat dubes OKI diselenggarakan di markas besar OKI. Rabu.
Pada pertemuan tingkat lainnya , Sekjen OKI Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu melakukan pembicaraan melalui telepon dengan sejumlah pemimpin dan kepala negara , seperti Presiden Turki Abdullah Gul, Presiden Senegal Abdoulaya Wade, yang sekarang menjadi ketua OKI , Presiden Palestina Mahmud Abbas , Sekjen Liga Arab Amr Mussa , Menlu Turki Ali Babacan, Menlu Iran Manouchehr Mottaki , Menlu Uganda Sam Kutesa serta Khaled Meshaal, ketua Biro Politik Hamas.
Dalam percakapan itu mereka menyampaikan pandangan-pandangan dan cara-cara untuk memobilisasi dukungan internasional untuk mengakhiri agresi Israel itu.
Juga Prof. Ihsanoglu mengirim surat-surat kepada Wakil Tinggi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Eropa Javier Solana , Menlu AS Condoleezza Rice dan Menteri Luar Negeri dan Urusan Persemakmuran Ingris David Miliband.
Dalam suratnya itu, Sekjen OKI menyerukan dilakukan tekanan terhadap Israel agar menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina. Ia menegaskan bahwa agresi ini merupakan pelanggaran terang-terangan Konvensi Jenewa Keempat dan hukum internasional dan konvensi-konvensi.
Ia juga menyerukan kepada para pejabat ini untuk memobilisasi dukungan internasional untuk segera menghentikan agresi Israel itu. (ant/mad)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua
