NU Sumber Moral dan Kritik Sehat pada Pemerintah
NU Online · Selasa, 29 Juni 2010 | 13:57 WIB
Berbagai harapan diberikan kepada NU usai Muktamar terlebih hubungannya terhadap pemerintah. Karena NU harus menjadi sumber moral dan memberikan kritik yang sehat kepada pemerintah.
Untuk itu, Ketua Tandfidziyah PWNU Jatim Mutawakil Alallah meminta dalam kegiatan berpolitik, NU seharusnya berada dalam posisi mengedepankan langkah politik kebangsaan, bukan politik kepentingan atau kepartaian.<>
"Kader-kader dan tokoh NU yang terjun dan berjuang dalam dunia politik, bukan menjadi politisi yang instan. Jangan hanya pandai berdebat dan adu mulut, tapi lebih berorientasi untuk pengabdian dan pelayanan umat," tegasnya saat acara Harlah NU ke-87 di kantor PWNU Jatim, Jl Masjid Agung Surabaya, Selasa (29/6) seperti dilansir beritajatim.com.
Tema Harlah NU kali ini adalah 'Dengan Harlah NU, Kita Tingkatkan Ketertiban Organisasi, Menjaga dan Mengokohkan Aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan Moralitas Bangsa'.
Acara dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Ketua PBNU sekaligus Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wawali Surabaya Arif Afandi, Rais Syuriah PWNU Jatim KH Miftakhul Akhyar, Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, dan Bupati Gresik Robbach Maksum.
Mutawakil juga mengkritisi banyak anak-anak muda NU saat ini yang ditarik kepentingan ke kanan (Fundamentalisme Islam) dan dan ke kiri (Islam Liberal). Akibatnya, NU kesulitan menarik pikiran generasi muda untuk kembali ke pikiran murni NU.
"Kalau dibiarkan terus, saya tidak bisa bayangkan apakah NU 5 tahun ke depan masih bisa besar seperti sekarang ini," tuturnya.
Untuk itu, ditambahkan dia, PWNU Jatim akan mematangkan konsep kaderisasi yang jelas dan sifatnya doktriner serta visioner. Yakni, melalui pembentukan lembaga pengkaderan dengan melibatkan ISNU, IPNU, IPPNU, Litbang NU dan PMII.
Dalam acara tersebut, juga dilakukan peresmian minimarket PWNU Jatim dengan konsep perbankan syariah yang dikelola Lakpesdam NU dan meluncurkan wajah baru webiste www.nujatim.or.id. (mad)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua