Warta

NU Sumbar Sosialisasikan Rumah Aman Gempa

NU Online  ·  Sabtu, 16 April 2011 | 07:27 WIB

Sintuak, NU Online
Wakil Ketua PWNU Sumbar Darmansyah MSi mengajak masyarakat di kecamatan Sintuak Tobohgadang Kabupaten Padangpariaman Sumatera Barat untuk membangun rumah aman gempa. Terutama dari struktur dan konstruksi bangunan yang sesuai dengan standar rumah aman gempa.

Hal itu diungkapkan pada rangkaian kegiatan PWNU Sumbar yang berkerjasama dengan IDEP dan Pemerintahan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga), Jumat (15/4/2011) malam di halaman kantor camat setempat.<>

Rangkaian kegiatan meliputi zikir bersama & tausyiah, pemutaran film dan salawat dulang. Hadir dari BPBD Padangpariaman Afriadi, Camat Sintoga Krisna, Wakil Sekretaris PWNU Sumbar Bagindo Armaidi Tanjung, Ketua PCNU Padangpariaman Abdul Hadi, Sekretaris PCNU Yul Rahmat, ratusan jamaah dan masyarakat Sintoga.

Menurut Darmansyah, program ini merupakan salah satu kegiatan Lembaga Penanggulanggan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBI NU) dalam mensosialisasikan bagaimana menghadapi bencana. Sebagai makhluk Allah, manusia pasti tidak bisa menolak bencana yang sudah merupakan ketentuan-Nya. Namun sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran, kita dapat menghadapi bencana dengan resiko yang lebih tidak berbahaya.

“Program ini terlaksana merupakan kerjasama PWNU Sumbar dan IDEP dengan dukungan PBNU. Jika program ini sukses, kemungkinan dilanjutkan dan dengan program yang lain untuk kepentingan masyarakat yang belum tersentuh sosialiasi,” kata Darmansyah.

Ditambahkannya, kita harus belajar bagaimana Jepang menghadapi bencana gempa dan tsunami. Mereka tidak panik, bahkan masih sempat menyaksikan derasnya air laut naik ke darat dari jalan tol. Hal itu bisa terjadi karena mereka sudah dipersiapkan sejak dini menghadapi bencana.

“Jika dibanding dengan masyarakat yang terkena bencana, selalu saja panik. Bahkan ironisnya ada juga yang mencari kesempatan dalam kesempitan masyarakat. Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini dpat meningkatakn kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana,” tambah Darmansyah.

Menurut Darmansyah, di PWNU Sumbar terdapat 17 lembaga, 6 lajnah dan 6 banom yang masing-masing memiliki program. Namun, selama ini diakui belum maksimal dalam kegiatannya. "Untuk itu, masyarakat pun diminta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di NU," katanya.

Koordinator Kegiatan Afriendi menuturkan, rangkaian kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kerjasama PWNU Sumbar dan IDEP di 4 kota/kabupaten yakni, Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padangpariaman dan Kabupaten Agam.

“Kerjasama meliputi 3 kegiatan yakni, peningkatan profesionalitas bangunan (tukang) melalui pelatihan tukang. Mensosialisasikan konstruksi bangunan aman gempa dan pemutaran film. Selain itu pengenalan bencana kepada anak-anak melalui bahan bacaan buku bergambar tentang bencana alam. Sedangkan bagi masyarakat umum disosialisasikan pula melalui stiker dan kalender,” kata Afriendi. (bat)