NU Solo Raya Berharap Umat Beragama Tak Terprovokasi Bom Geraja
NU Online · Senin, 26 September 2011 | 04:21 WIB
Solo, NU Online
Tragedi kekerasan bom bunuh diri di Geraja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo Jawa Tengah, Minggu (25/6) yang mengakibatkan 1 korban meninggal diduga bomber, 1 luka kritis, 14 luka rawat inap dan 5 korban rawat jalan, menjadi sorotan para pengurus NU di Solo Raya.
Dian Nafi’ tokoh NU Solo mengatakan, pihak kepolisian harus menindak tegas para pelaku kekerasan yang terjadi di GBIS Kepunton Solo.
<>
Kasus-kasus keberagaman, perdamaian dan hak-hak warga negara yang terjadi di Solo Raya dilatarbelakangi berbagai aspek, pertama isu belum mempunyai ijin mendirikan bangunan (IMB) tempat ibadat, rumah tinggal dijadikan tempat ibadah. Kedua, kekhawatiran, kecurigaan, dianggap mengancam kelompok lain. Ketiga, dianggap mencampuri aqidah agama, dianggap sesat. Keempat, tidak mendapat persetujuan masyarakat.
Belajar dari kasus ini, kata mantan Ketua PCNU Solo, hubungan antar organisasi, lintas agama perlu ditingkatkan kembali dan kembangkan nilai-nilai toleransi, yang selama ini dibangun. NU Solo Raya dihimbau aktif menyamaikan kepada jamaah dan jangan terprovokasi.
Sementara itu Ketua PCNU Sukoharjo, Nagib Sutarno, turut prihatin dan mengutuk atas kejadian di GBIS Kepunton Solo yang mencederai keberagaman. Saat ini pengurus NU Sukoharjo tengah lakukan koordinasi dengan aparat terkait. “Saya lagi di lokasi, bersama aparat kemanan,” kata Sutarno.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua PCNU Wonogiri, Mubarok, NU Solo Raya turut prihatin dan mengutuk tragedi di GBIS Kepunton, Solo. Pihak kepolisian jangan ragu terhadap setiap kegiatan yang mengarah kepada kekerasan. NU Solo Raya turut aktif dalam menyampaikan informasi kepada warga.
Pantauan NU Online di tempat kejadian perkara, Ahad sore, warga Solo Raya berdesak-desakan ingin melihat TKP, yang dijaga ketat aparat kemanan.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Cecep Ainurrozaq
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua