Jakarta, NU Online
Selama ini NU banyak melakukan kegiatan ilmiah seperti halaqah, bahsul masail, seminar hingga penelitian. Kesemuanya itu selain sebagai sarana intelctual exercise (latihan intelektual) seperti di perguruan tinggi atau lembaga penelitian seperti LIPI, juga strategi untuk membimbing dan mengarahkan umat. Demikian penegasan KH Ghazali Masruri di sela-sela rapat panitia Munas dan Kombes PBNU di gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta belum lama ini.
Pernyataan Ketua Lajnah Falakiah itu tampaknya terkait dengan isu bahsul masail dan seminar yang diselenggarakan NU selama ini terkesan abstrak dan jauh dari kebutuhan riil warga nahdliyin dan masyarakat luas.
<>Menurutnya, banyak tema yang akan diangkat dalam bahsul masail pada Munas dan Kombes NU di Surabaya Juli mendatang itu hanya mempertimbangkan aspek akademik dan kurang memperhatikan dimensi sosiologis.
“Bila NU hanya berbicara pada level akademis, dipahami dan diikuti oleh sekelompok kecil kaum cendekiawan, sementara umatnya yang mayoritas cenderung mencari payung lain. Sekarang banyak kelompok Islam di luar NU yang menawarkan berbagai program keagamaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Kalau NU tidak segera mengantisipasi perkembangan tersebut, NU akan ditingalkan umatnya,” terang Ghazali.
Dalam kesempatan itu dia juga mengungkapkan, NU selama ini memiliki andil besar terhadap negara dan dunia internasional untuk turut menangani persoalan global yang selama ini terjadi. Namun, lanjutnya, NU bagaimanapun juga harus memperhatikan persoalan agama dari yang kecil seperti masalah thaharah (bersuci).
“Dalam kenyataannya pelajaran fikih dasar itu sudah banyak diabaikan, tenggelam oleh urusan politik yang besar. Sebab sebesar apapun agenda besar yang dimiliki NU layanan terhadap keperluan individu umat harus tetap dijalankan. Apalagi berkaitan dengan kebutuhan ubudiyah dan spiritualitas umat,” ungkap Ghazali.
Dia juga mengingatkan, layanan terhadap umat terutama kalangan bawah sejak dulu sudah menjadi sasaran dakwah NU, karena itu strategi dakwah perlu terus dikembangkan, mengingat masyarakat semakin maju.
“Tetapi perlu diingat semaju apapun masyarakat masih tetap memiliki kebutuhan spiritual keagamaan, dan di situlah NU diharapkan bisa memberikan layanan yang semestinya,” tambahnya. (nn)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
5
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua