Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi turut berkomentar soal mobil mewah untuk para pejabat dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II. Menurut Hasyim, pengadaan mobil mewah tersebut tidak mencerminkan sikap kesederhanaan pemimpin negara kepada rakyat.
"Kita sudah sampaikan kepada pemerintah bahwa itu tidak patut," ungkap Hasyim sebelum acara refleksi akhir tahun dengan tema Politik Kebangsaan untuk Membangun Indonesia yang Bermartabat, di Kantor PB. NU, Jl.Kramat Raya, Jakarta, Selasa (29/12) malam. Ia pun mencontohkan bagaimana fasilitas kendaraan para menteri di negara lain yang sederhana.<>
"Sepengetahuan saya, menteri-menteri di negara lain tidak menggunakan mobil mewah. Kita cuma bisa memberi imbauan moral," jelasnya. Untuk itu, ungkap Hasyim, hendaknya pemerintah mengevaluasi kebijakan pengadaan mobil mewah itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengadaan mobil mewah Toyota Crown Saloon tersebut memakan dana Rp 1,3 miliar per unit. Sedangkan total pajak kendaraan mewah itu senilai Rp 62,805 miliar. Pengadaan mobil mewah ini dilakukan untuk menggantikan mobil Toyota Camry yang sebelumnya digunakan anggota Kabinet Indonesia Bersatu 1. (c01/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad dan 5 Tugas Kenabian
2
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
3
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
4
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
5
Mabes TNI Minta Masukan PBNU soal Rencana Pemindahan Makam Pahlawan Nasional ke Daerah Asal
6
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
Terkini
Lihat Semua