Warta

NU Saat Ini Sudah Mengglobal

NU Online  ·  Jumat, 29 Agustus 2003 | 03:14 WIB

Jakarta, NU Online
NU saat ini sudah mulai mengglobal, berbagai kegiatan internasional sudah diikuti, baik oleh Pengurus Besar NU maupun oleh berbagai badan otonom yang ada dibawahnya dengan mengadakan berbagai kunjungan ke berbagai negara di seluruh dunia.

Penerimaan NU oleh komunitas internasional adalah karena faham keagamaan NU yang bersifat toleran dan ramah terhadap golongan ataupun agama lain sehingga ditengah-tengah munculnya persepsi buruk tentang Islam akibat adanya kegiatan terorisme, NU diterima dengan baik oleh komunitas internasional.

<>

Di kantor pusat PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, hampir tiap hari mendapat kunjungan dari berbagai tamu asing untuk berdiskusi dan meminta penjelasan tentang faham keagamaan NU yang ramah sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi tatanan dunia baru yang aman dan damai.

Selain kunjungan-kunjungan dari berbagai kedutaan besar negara asing di Indonesia, PBNU juga mendapat undangan dari berbagai negara asing, baik di Eropa, Asia, maupun Timur Tengah. Mereka meminta penjelasan tentang Islam yang dianut oleh NU. KH Hasyim Muzadi beserta rombongan yang selalu mewakili PBNU selalu menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang rahmatallil alamiin atau agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam, bukan malah memberi ancaman.

KH Hasyim Muzadi juga menjelaskan bahwa radikalisme ada di semua agama dan radikalisme yang ada dalam Islam disebabkan oleh adanya ketidakadilan yang dihadapi oleh umat Islam serta pemahaman keagamaan yang sempit sehingga mereka berusaha menyelesaikan dengan cara-cara radikal.

Kunjungan-kunjungan ke luar negari tersebut juga bukan hanya untuk kepentingan Islam, tapi juga untuk kepentingan perdamaian dunia. Bersama dengan tokoh-tokoh agama di seluruh Indonesia, beberapa waktu lalu ketika terjadi krisis Irak, PBNU secara aktif melakukan kunjungan ke berbagai negara seperti ke Australia, dan Eropa, termasuk ke Vatikan untuk memperjuangkan agar perang tersebut tidak terjadi.

Dalam kunjungan terakhirnya ke Denmark KH Hasyim Muzadi bersama Wakil Katib PBNU Drs. H. Masdar F Mas’udi MA, ia juga menjelaskan bahwa NU menyetujui serangan ke Afganistan karena hal ini didukung oleh PBB sedangkan serangan ke Irak tidak disetujui oleh PBNU karena hal ini merupakan salah satu bentuk intervensi AS ke Irak.

Keinginan agar NU benar-benar mengglobal sesuai dengan lambangnya –sebuah bola dunia- tampaknya akan segera terwujud. Beberapa cabang istimewa NU yang berada di luar negari sudah terbentuk. Mereka terdapat di seluruh dunia, baik di Inggris, Malaysia, Syiria, dll. Bahkan warga NU di Selandia Baru pun juga berencana mendirikan cabang Istimewa.

Jarak tampaknya sudah tidak berarti dalam menjalin komunikasi antar cabang istimewa. Masing-masing cabang istimewa sudah memiliki website sendiri dan dapat melakukan komunikasi antar cabang atau dengan PBNU dengan menggunakan email. Bahkan beberapa hari yang lalu 23-24 Agustus 2003. PCNU cabang Malaysia juga merayakan harlahnya yang ke 4 sekaligus meluncurkan website resminya dengan alamat www.nucim.org (nucim = nu cabang istimewa malaysia).

Bukan hanya menerima undangan dari berbagai negara asing, NU juga berencana untuk mengadakan kegiatan yang bersifat internasional. Kegiatan pertama yang akan dilaksanakan bulan September adalah kunjungan dari parlemen Eropa untuk melihat dan berdiskusi tentang Islam di Indonesia sedangkan kegiatan lain yang lebih besar adalah World Forum for Islamic Scholars yang akan dilaksanakan bulan Februari 2004 yang akan mengundang berbagai ilmuwan islam dari seluruh dunia dengan tema Islam sebagai Rahmatal lil alamiin.(mkf)