NU Perlu Introspeksi Diri atas Eksisnya Terorisme
NU Online · Senin, 10 Agustus 2009 | 06:11 WIB
Masih eksisnya para pendukung dan pelaku terorisme yang mengatasnamakan perjuangan umat Islam harus menjadi bahan introspeksi bagi ormas Islam, termasuk NU atas keberhasilan yang mereka capai dalam melakukan dakwah kepada masyarakat.
“Apakah itu kegagalan umat, NU sendiri perlu mempertanyakan keberadaannya dalam melakukan pembinaan terhadap umat, Muhammadiyah dan ormas Islam lain demikian juga, kita tak bisa cuci tangan bahwa ini tanggung jawab pemerintah saja” kata Katib Aam PBNU KH Nasaruddin Umar, Senin (10/8).<>
Namun dijelaskan, terorisme tidak bisa diindentikkan dengan umat Islam karena kekerasan yang mengatasnamakan agama ada dalam setiap agama. Menurutnya, terorisme tidak ada agamanya.
“Dalam sejarah, teroris bukan hanya umat Islam, ada Hindu di India, ada terorisme Katolikdi Eropa. Jadi, jangan identikan terorisme dengan Islam, terorisme tidak ada agamanya.
Meskipun sebagai ormas Islam yang bergerak dalam bidang dakwah, NU juga memiliki keterbatasan dalam menjalankan misinya. KH Said Aqil Siradj yakin bahwa tidak ada pesantren atau warga NU yang terlibat dalam radikalisme karena ajaran Islam moderat dan toleran ala Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), tak pernah mengajarkan pada kalangan nahdliyyin (warga NU) untuk bertindak kekerasan.
“Itu sudah prestasi luar biasa, NU bisa mengendalikan warganya agar tidak berpaham radikal. Hanya, masalahnya, tidak semua orang Indonesia adalah orang NU,” ujar Kang Said—panggilan akrabnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
2
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
3
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
Terkini
Lihat Semua