Warta

NU Online Untuk Silaturrahmi Elektronik

NU Online  ·  Jumat, 11 Juli 2003 | 12:45 WIB

Jakarta, NU Online
Pendirian NU Online adalah untuk mengembangkan sistem komunikasi elektronik antara PBNU  ke wilayah dan sampai tingkat cabang dan juga seluruh lembaga, badan otonom, dan lanjah, yang tersebar di seluruh Indonesia baik secara vertikal maupun horisontal sehingga dapat menjadi alat silaturrahmi elektronik dan merapikan organisasi besar NU.

Pernyataan tersebut diungkapkan KH Hasyim Muzadi mengenai tujuannya membangun sebuah sistem informasi terpadu dalam organisasi NU. “Kita berharap agar website ini memiliki content yang diperlukan umat baik masalah agama, ekonomi, pendidikan, politik, kebudayaan, dan problematika lainnya masyarakat beserta solusi yang dibutuhkan,”

<>

NU merupakan sebuah organisasi besar dengan berbagai peristiwa yang mana para anggotanya ingin mengetahui kejadian-kejadian di NU, dan selama ini NU cenderung lemah dalam mengemas berita tersebut. Banyak sekali media yang menulis berita NU secara sepotong-sepotong sehingga malah membingungkan warga NU, daripada mencerahkannya. “Pendirian NU Online sendiri merupakan amanah dari Muktamar NU 30 di Lirboyo agar NU memiliki sendiri sumber informasi yang dapat dipercaya,” ungkapnya.

“Untuk itu NU Online diharapkan dapat jadi public relation bagi NU dan sekaligus dapat menjelaskan eksistensi, kebijakan, dan sikap NU,” tandas Hasyim Muzadi. Hal ini dikarenakan jumlah simpatisan NU sangat besar dan menyebar dan dengan situs ini seluruh warga NU dapat mengetahui kebijakan NU dalam waktu yang bersamaan dan secara langsung sehingga dapat mengurangi bias informasi.

Sebagai tambahan, sampai saat ini NU telah memiliki 30 wilayah di seluruh Indonesia dan 362 Cabang serta Cabang Istimewa di 9 negara disamping 13 lembaga, 5 lanjah, dan 8 badan otonom. Ini merupakan suatu organisasi besar yang mana jika NU Online dapat diberdayakan, akan dapat memberi nilai tambah luar biasa.

Ini merupakan satu langkah maju NU dibandingkan masa-masa sebelumnya, dimana sistem komunikasi NU masih sederhana. Masalah-masalah agama mungkin dapat dibahas dalam bentuk bahsul masail dan juga perpustakaan digital yang menyediakan data-data NU secara elektronik, sedangkan secara ekonomi untuk peningkatan ekonomi keummatan .
 
Hasyim Muzadi mengingatkan bahwa NU Online diharapkan tidak menampilkan tokoh atau sosok secara perorangan tetapi mereka yang mewakili institusi baik dalam masalah akidah, syariah, dan wawasan NU ke depan.

Sebagai sebuah lompatan kedepan, NU harus mempersiapkan sumberdayanya secara matang. Dalam hal ini PBNU akan melatih seluruh wilayah dan cabang di Indonesia sehingga sistem ini dapat berjalan dengan baik. “Pengurus wilayah dilatih di Jakarta, sedangkan pengurus cabang dilatih di masing-masing wilayah,” tambahnya.
.
Biaya untuk mengembangkan website ini sekitar 7 Milyar dari para simpatisan NU baik di dalam maupun di luar negeri yang terwujud dalam 400 komputer ke seluruh Indonesia, bahkan NU memiliki server sendiri yang dipersiapkan untuk menampung seluruh data NU beserta lembaga yang berada di bawahnya.

Saat ini hampir semua lembaga yang berada di bawah NU sudah memiliki website dan rencananya mereka akan hosting sendiri di server milik NU, termasuk pesantren-pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia yang juga sudah banyak memiliki website.

Kesulitan mungkin timbul dalam kaitan dengan budaya dimana teknologi tinggi juga memerlukan pendekatan budaya baru. Hasyim Muzadi berpesan “Untuk itu kita harus menghindari pengulangan kesalahan masa lalu dan terus belajar membangun masa depan untuk pengembangannya karena kita sudah melakukan investasi besar disini,”(mkf).