Kairo, NU Online
Meski berada di negeri orang, tradisi ke-NU-an seakan tak bisa ditinggalkan begitu saja. Kurang lebih, itulah sedikit gambaran apa yang dilakukan warga nahdliyyin (sebutan untuk warga NU) di Mesir.
Sabtu (1/4) lalu, warga nahdliyyin Mesir yang tergabung dalam Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Mesir menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW dan Istighosah Kubro. Ratusan warga nahdliyyin tumplek blek pada acara yang digelar di Griya JawaTengah, Kairo tersebut.
<>Selain dihadiri pengurus Mustasyar, Tanfidziyah dan Syuiah PCI-NU Mesir, tampak pula pada acara yang juga diisi dengan Khataman Al Qur'an tersebut, Kuasa Usaha KBRI di Cairo Muzammil Basyuni dan Syaiful Bakhri.
Dalam sambutannya Muzammil Basyuni, mengatakan menyambut baik diselenggarakannya acara tersebut. Menurutnya, kegiatan semacam itu harus terus dilakukan guna melestarikan tradisi-tradisi NU.
“Saya menyambut baik acara seperti ini. Acara seperti ini penting dilakukan untuk melestarikan tradisi ke-NU-an,” terang Muzammil.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan launching buku “Panorama Islam Mondial; Senarai Perjalanan Islam Klasik dan Kontemporer” karya kader muda NU Mesir. Buku setebal 107 halaman itu berisi tentang refleksi dan analisis kritis generasi muda NU, atas pergulatan pemikiran keislaman mulai abad klasik hingga kontemporer.
Kegiatan yang terselenggara hasil kerja bareng PCI-NU Mesir dengan Lembaga Hufadz (himpunan penghafal Al Qur’an) itu dimeriahkan dengan penampilan grup kesenian tradisional Hadhrah el-Nahdhah dan grup Teater Sabda. (asy)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua