Warta KONFERENSI NU INTERNASIONAL

NU Mesir Difitnah Liberal untuk Hambat Perkembangannya

Kamis, 29 Oktober 2009 | 12:35 WIB

Jakarta, NU Online
PCINU Mesir merupakan salah satu cabang istimewa NU yang paling maju perkembangannya dan keberadaannya paling awal. Meskipun demikian, hambatan masih ada, yaitu fitnah liberal yang disematkan kelompok lain agar para mahasiswa tidak mau aktif dalam kegiatan NU Mesir.

Hal ini dikemukakan oleh A’ang Asyari dalam sharing dan dialog pada Konferensi NU Internasional yang diselenggarakan di Bogor akhir pekan lalu.<>

“NU Mesir sering disebut liberal sehingga banyak mahasiswa yang tidak mau bergabung. Liberal memang ada, tapi kader lain yang moderat juga banyak,” katanya.

Ia bersyukur NU Mesir merupakan salah satu PCINU yang paling banyak kegiatannya. Namun, ia juga berharap PBNU memberi dukungan maksimal kepada seluruh PCINU, tak hanya membanggakannya.

Dikatakannya, pergulatan dengan kelompok anti tahlil belakangan ini dirasakannya juga meningkat. Karena itu, kemampuan kiai dan para santri harus ditingkatkan dan rujukan-rujukan kitab klasik saja tidak akan mencukupi.

Aspek keilmuan yang sangat penting untuk dipelajari adalah ilmu Hadist karena bidang ini kurang dikuasai oleh para kader NU. Akibatnya, ketika terjadi perdebatan, tak bisa berbuat apa-apa ketika dikatakan hadist rujukannya lemah atau daif karena penguasaannya kurang.

Mengenai ahli hadist yang sering dipakai  rujukan kelompok wahabi, yaitu Syeikh Nasiruddin Al-Albani yang dikatakannya mensahihkan atau tidak hadist sesuai dengan keyakinan kelompoknya. Terdapat sebuah buku karya kader NU yang mengkritisi ketidakkonsistenan cara berfikir al Albany.

Aang juga menyatakan harapannya agar para kiai dan ulama NU semakin mendekatkan diri dengan ulama dan membina kader-kader yang berasal dari luar negeri agar ketika pulang tidak diambil oleh kelompok lain. (mkf)