Warta

NU Masih Harus "Cuci Piring Lagi"

NU Online  ·  Ahad, 13 Juli 2003 | 16:20 WIB

Jakarta, NU Online
Hamzah Haz dalam kapasitas selaku warga NU di Bandar Lampung, Minggu, menyatakan saat ini organisasi massa Islam terbesar itu diibaratkan masih harus membersihkan dengan "mencuci piring" yang kotor sebelumnya.

"Nasib NU itu tidak jauh berbeda dengan bangsa Indonesia yang kini masih terpuruk, semua yang dimiliki praktis sudah habis dan tinggal mencuci piringnya," kata Hamzah Haz pada Silaturahmi Ulama NU dan Istighotsah Kubro di PKOR Way Halim Bandar Lampung, Minggu.

<>

Didampingi Ketua Umum PB NU, KH Hasyim Muzadi, Wapres Hamzah Haz yang juga Ketua Umum PPP selaku warga NU itu justru mengajak umat untuk mendoakan agar organisasi Islam itu bersama para
pimpinannya yang sekarang harus bekerja keras mencuci piring, sehingga pada saatnya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT."Insya Allah kerja keras pimpinan dan warga NU sekarang ini mendapatkan pahala yang banyak," kata Hamzah lagi.  

Hamzah Haz mengakui pula bahwa dirinya dapat menjadi Wakil Presiden adalah karena dukungan NU dan sebagai warga NU. Karena itu, setelah menjadi Wapres dia selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan para ulama maupun masyarakat umumnya.

"Biasanya kalau hari Minggu Saya ada di rumah untuk beristirahat dan merenungkan apa yang telah dikerjakan dan apa yang akan dikerjakan pekan depan," tutur Hamzah.

Pada Jum’at, kata Hamzah lagi, dia menyempatkan mengunjungi masjid-masjid dan tempat ibadah untuk juga bertemu dengan para ulama dan umatnya. Pada Sabtu biasanya menyempatkan kunjungan ke luar daerah.

Namun begitu, Hamzah Haz menyatakan prihatin dengan kondisi warga NU yang masih menghadapi masalah berkaitan pendidikan dan taraf hidup sehari-hari. Diakuinya, mayoritas warga NU termasuk miskin sehingga memerlukan dukungan untuk mengangkat taraf hidup dan kesejahteraannya menjadi
lebih baik.

"Sekitar 60 juta warga NU dari dulu sampai sekarang hampir tidak berubah masih saja miskin," katanya.
Apalagi dengan krisis multidimensi di bidang ekonomi, politik dan sosial disertai konflik sosial yang belum tuntas, kondisi kemiskinan yang dialami warga NU dan umat Islam umumnya masih sulit diatasi.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PB NU, KH Hasyim Muzadi mengingatkan kembali tentang kewajiban Pemimpin Negara untuk melindungi masyarakat dan bangsanya, di tengah umat yang masih terus mencari ketenangan lahir dan batin seperti saat ini.

"Sekarang ini banyak pemimpin yang seperti tidak amanah dan tidak mau mendengar suara yang kecil tapi memaksakan yang kecil hanya mendengarkan saja yang besar, lebih banyak pemimpin yang memperturutkan nafsu," cetus Hasyim Muzadi.

Tapi di masyarakat pun banyak yang melakukan perbuatan maksiat dan cenderung merata dimana-mana yang tidak taat pada aturan hukum Allah lagi. Marilah kita berdoa untuk keselamatan bangsa dan masyarakat ini, sehingga dapat kembali kepada kondisi yang normal dengan bantuan Allah SWT," kata Hasyim Muzadi lagi.

Usai Istighotsah, Hamzah Haz selaku Ketua Umum PPP menjadualkan pertemuan dengan jajaran Pengurus dan sesepuh PPP di Kantor DPW PPP Lampung di Telukbetung.

Kehadiran Wapres Hamzah Haz yang juga Ketua Umum PPP pada acara yang digelar NU di Lampung dan dihadiri pula Ketua Umum PB NU, menimbulkan spekulasi adanya upaya rujuk di kalangan internal NU maupun upaya menggalang kekuatan diantara kekuatan politik Islam yang memiliki basis masa yang jelas seperti NU.

Kebetulan Hamzah Haz berasal dari NU yang kini memimpin PPP. Tapi tidak diperoleh kejelasan tentang spekulasi itu baik dari Hamzah Haz maupun Hasyim Muzadi selama kunjungannya di Lampung tersebut..(ant/mkf)

Â