NU Jember: Tak Perlu Resah Berlebihan Terkait Bom Solo
NU Online · Selasa, 27 September 2011 | 03:54 WIB
Jember, NU Online
Aksi bom bunuh diri di gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jateng menuai kecaman dari NU Jember. Aksi tersebut dinilai mencederai kedamaian dan ketenangan yang selama ini dirasakan kalangan umat beragama. Tidak hanya di Solo dan sejumlah kota besar, masyarakat yang ada di daerah, juga merasa waswas pasca terjadinya bom Solo itu.
“Kami jelas mengutuk aksi brutal itu. Ini efeknya luar biasa. Masyarakat pasti banyak yang merasa resah sekarang, apakah di tempat ibadah atau di mall,” tukas Sekretaris PCNU Jember, H Misbah di kantor NU, Senin malam (26/9).
<>
Namun H. Misbah berpesan agar masyarakat tidak perlu merasa resah yang berlebihan, apalagi sampai mengganggu kegiatan ibadah, muamalah dan sebagainya. Ia yakin polisi akan bekerja maksimal untuk mengungkap dan meminimalisir aksi-aksi lanjutan dari kelompok yang mengatasnamakan jihad itu. “Kita masih punya polisi, dan itu memnag tugas mereka,” jelasnya.
Menurut alumni Darul Ulum Jombang itu, aksi tersebut adalah bentuk dari sikap pengecut kelompok tertentu. Tujuannya jelas, ingin mengacaukan suasana dan mengadu domba antar penganut agama. Dikatakannya, Islam sama sekali tidak membenarkan aksi kekerasan, lebih-lebih tujuannya tidak jelas. Islam mengajarkan kelembutan dan selalu menawarkan dialaog untuk menyelesaikan masalah.
“Saya kira agama apapun di dunia tidak ada yang mengajarkan kekerasan. Sekali lagi itu tindakan pengecut,” ulasnya.
Dalam perkembangan yang sama, Kapolres Jember, AKBP Samudi, langsung menggelar koordinasi dengan jajaran perwira dan seluruh Kapolsek. Ia meminta jajaran Polsek untuk mengintensifkan patroli gereja-gereja di masing-masing wilayah. “Kamai minta juga pengurus gereja untuk waspada saat menggelar ibadah,” pintanya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Aryudi A Razaq
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua